"Kita belum dapat surat (keputusan), jadi belum bisa berkomentar tentang apapun. Kecuali nanti sudah datang (surat) ke DPD Jabar, baru kita beri pernyataan," kata Dedi usai mengikut 'curah gagasan' PDIP di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu (25/10/2017).
Ia mengaku belum bisa memutuskan akan berpindah partai atau tidak sebelum adanya kepastian dari Golkar. Sebab, apabila Golkar mengusung figur lain, hanya tersisa beberapa partai yang bisa menampungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PDIP punya 20 kursi, tapi dibalik ruang itu masih pada kosong kan ya, itu kosong (Demokrat-Gerindra) kita lihat perjalanannya," tutur dia.
"Ya kita lihat dulu keputusan partai (Golkar) baru kasih statemen (lanjutan)," menambahkan.
Dedi mengapresiasi langkah PDIP dengan mengundang tokoh sekaligus bakal calon gubernur menyampaikan gagasannya tentang masa depan Jabar. Meskipun dirinya merupakan pimpinan partai lain.
"Terima kasih kepada PDIP yang mengundang saya padahal posisi saya ketua DPD Golkar, tapi diberikan ruang untuk menyampaikan ekspresi dan gagasan saya," kata Dedi.
Sementara itu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan hubungan Dedi Mulyadi dengan PDIP dan Megawati Soekarnoputri sangat baik. Namun, hingga saat ini PDIP tidak ada niatan untuk mendorong Dedi pindah ke partainya.
"Partai politik itu merupakan hak pribadi dan PDIP tidak ada niatan untuk mendorong orang-orang yang telah memilih partai politik untuk berpindah (partai)," ujar Hasto.
(avi/avi)











































