Konsep Smart City di Cirebon Diklaim Tak Hilangkan Kearifan Lokal

Konsep Smart City di Cirebon Diklaim Tak Hilangkan Kearifan Lokal

Sudirman Wamad - detikNews
Rabu, 25 Okt 2017 14:47 WIB
Pemaparan tentang Smart City di Hotel Prima Kota Cirebon, Rabu (25/10/2017). Foto: Sudirman Wamad
Jakarta - Pemkot Cirebon serius menggarap program Smart City. Saat ini sudah ada sejumlah aplikasi yang sudah hadir dengan tidak menghilangkan unsur kearifan lokal.

Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, Iing Daiman mengatakan pengelolaan pelayanan tak hanya bertumpu pada teknologi, non teknologi pun dimanfaatkan dalam Smart City. Karena, sambungnya, Pemkot Cirebon tetap memperhatikan kearifan lokal.

"Ini yang membedakan kita dengan kota lain. Smart City ini dibiayai oleh APBD, CSR, Public Private Partnership (PPP). Tujuan untuk mengelola kota dengan cerdas, pendekatannya tak hanya dengan teknologi tetapi lebih kepada pelayanan publik," ucap Iing Daiman kepada awak media usai memberikan pemaparan tentang Smart City di Hotel Prima Kota Cirebon, Rabu (25/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iing Daiman menyebutkan sejumlah program yang ada dalam konsep Smart City, seperti Cirebon Lengko atau layanan elektronik kesehatan online. Pemkot Cirebon bekerjasama dengan RSUD Gunung Jati Cirebon terkait program Cirebon Lengko. Di mana dalam kerjasama itu, sambung Iing, segala informasi terkait pelayanan kesehatan akan ada di aplikasi bernama Smart City Kota Cirebon yang ada di android.

Kemudian, lanjut Iing, program lainnya, yakni Cirebon Melet atau melek teknologi, Cirebon Sedulur atau sistem elektronik administrasi kelurahan.

"Pendekatan non teknologinya juga ada, Cirebon Wadul Bae, akronim dari warga peduli emboke (ibunya) dan anake (anaknya). Ada lagi, Cirebon Brojol Aja Klalen, brojol itu lahiran dan aja klalen itu akronim dari akte langsung jadi kalau lapor secara online dan lainnya yang tidak menghilangkan kearifan lokal kita," jelasnya.

Dikatakan Iing Daiman, program Smart City merupakan gerakan secara nasional. Dari ratusan daerah yang menggaungkan Smart City, lanjutnya Kota Cirebon masuk dalam 25 daerah yang sudah siap.

Iing Daiman pun tak menampik, persiapan untuk menggaungkan program Smart City ini tertolong oleh Kota Bandung yang sudah menghibahkan 300 aplikasi ke Kota Cirebon.

"Tapi, tidak semua aplikasi dari Kota Bandung itu kita pakai. Kita sesuaikan dengan kondisi Kota Cirebon. Peningkatan kualitas SDM tentu menjadi tantangan kita, maka dari itu kita gerakan secara masiv untuk sosialisasi Smart City ini," tegasnya.

Di tempat yang sama, Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis mengatakan pengelolaan pelayanan yang cerdas diidam-idamkan banyak daerah. Karena dengan Smart City, sambungnya, pelayanan masyarakat bisa lebih maksimal.

"Dengan ini kita tak harus mengorbankan banyak tenaga, pikiran, maupun materi. Mudah-mudahan langkah yang sudah dibangun ini dapat dilanjutkan," katanya usai penandatanganan MoU dengan sejumlah intansi yang hadir.

Dijelaskan Azis saat ini program Smart City sudah masuk dalam tahapan penyusunan master plan. "Ini sudah masuk tahapan akhir, semoga dapat tercapai. Saya berharap Kota Cirebon akan terus lebih baik lagi di masa yang akan datang," katanya. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads