Gunung Puntang dipilih sebagai rumah baru Owa Jawa hasil rehabilitasi Yayasan Owa Jawa dikarenakan habitatnya masih alami ditunjang dengan beragam makanannya.
"Owa Jawa harus ada di hutan karena itu habitatnya. Gunung Puntang dipilih karena kondisi alamnya masih bagus, selain itu berbagai makanannya masih banyak," kata Pendiri Yayasan Owa Jawa Sunaryo di lokasi pelepas liaran lima ekor Owa Jawa di Blok 31 Gunung Puntang, Selasa (24/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habitat Owa Jawa di Gunung Puntang juga belum banyak. "Jika dilepasliarkan di hutan yang habitat Owa Jawanya banyak ditakutkan mereka tertular penyakit oleh Owa Jawa hasil rehabilitasi," ungkapnya.
Sunaryo mengungkapkan dari hasil survei yang pernah dilakukannya, keberadaan Owa Jawa yang tersebar dari Ujung Kulon sampai Purwokerto jumlahnya tinggal sekitar 2.000-3.000, statusnya mendekati kepunahan.
Ia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk turut serta mengkonservasi Owa Jawa. Jika masyarakat mengetahui ada warga yang memelihara Owa Jawa, agar segera melaporkannya.
"Kami harap 10 tahun ke depan jumlahnya semakin banyak. Gunung puntang cocok sekali, terbukti ada Owa Jawa yang beranak di sini," jelasnya.
Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy menjelaskan kawasan hutan lindung Perhutani merupakan habitat Owa Jawa. "Perhutani berkomitmen untuk melestarikan Owa Jawa sekaligus mempertahankan habitatnya," ucapnya.
Tidak hanya perlindungan terhadap Owa Jawa, sebagai entitas bisnis, Perhutani telah membuktikan kepada masyarakat nasional maupun internasional bahwa kepedulian kepada satwa-satwa yang dilindungi dan terancam punah dilakukan secara nyata. "Selain itu keberhasilan konservasi Owa Jawa maupun satwa lainnya sangat berkaitan dengan dukungan dan peran serta masyarakat setempat," pungkasnya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini