Pelepasliaran ini bertepatan dengan peringatan International Gibbon Day 2017 yang jatuh hari ini dan diselenggarakan di sejumlah negara yang berada di benua Asia.
Lima ekor owa Jawa itu terdiri dari dua keluarga yaitu keluarga Willy-Sasa dan anaknya Yatna yang lahir di pusat rehabilitasi, serta pasangan Asep-Dompu. Sebelum dilepasliarkan mereka menjalani proses habituasi selama dua bulan di Gunung Puntang, tepatnya di Hutan Lindung Gunung Malabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Wisma Putra |
Sebelum dilepasliarkan, kelima Owa Jawa itu nampak aktif di kandang habituasi. Di dalam kandang itu kelimanya aktif bergelantungan dan mengeluarkan suara.
"Pelepasliaran ini merupakan pelepasliaran Owa Jawa yang kelima kalinya yang dilakukan sejak tahun 2013," kata Pendiri Yayasan Owa Jawa Sunaryo kepada wartawan.
Sunaryo menuturkan Owa Jawa yang dilepas kali ini merupakan hasil tangkapan dan hasil penyerahan masyarakat. "Ada yang sukarela dan ada juga yang disita petugas," tuturnya.
Direktur Jendral Konservasi Sumber Daya Apam dan Ekosistem KLHK Wiranto mengatakan, melakui pelepasliaran Owa Jawa itu dapat meningkatkan populasinya.
"Tidak hanya populasi Owa Jawa beserta habitatnya di Jawa Barat yang perlu mendapatkan perhatian, namun juga populasi kecil di Jawa Tengah seperti Pegunungan Dieng dan Gunung Slamet. Selain pelepasliaran, perlu juga didorong pembentukan habitat baru guna menjamin keberlangsungan hidup mereka," katanya.
(ern/ern)












































Foto: Wisma Putra