Ketua DPW NasDem Jawa Barat Saan Mustopa tidak mempermasalahkan bila PPP mengajukan nama untuk pendamping Ridwan Kamil di Pilgub nanti. Hanya saja posisi cawagub tersebut jangan dijadikan sebagai syarat dukungan.
"PPP mengusulkan nama untuk posisi wakil saya kira wajar. Tapi jangan dipatok menjadi syarat dukungan (kepada Ridwan Kamil)," kata Saan, saat dihubungi, Selasa (24/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihubungi terpisah, Ketua PKB Jawa Barat Syaiful Huda juga tidak mempermasalahkan bila PPP memiliki jagoan yang disodorkan sebagai pendamping Ridwan Kamil. Akan tetapi sosok cawagub tersebut harus dibahas bersama dalam koalisi.
"Semua kan ada tahapannya. Jangan alergi dengan tahapan politik lah. Urusan wakil dibahas di koalisi supaya sesama partai duduk sama rendah berdiri sama tinggi," ujar Huda.
Pihaknya juga tidak menyangkal bila PKB memiliki keiginan kadernya bisa menjadi pendamping Ridwan Kamil. Tapi pihaknya tidak bisa memaksakan hal itu. Karena semua harus dibahas bersama sehingga tidak menimbulkan konflik di dalam koalisi.
"Kita bahas bersama-sama siapa pendamping yang cocok untuk Kang Emil (Ridwan Kamil). Koalisi mencoba cari titik temu. Kalau deadlock baru kita serahkan ke Kang Emil untuk memilih," tandasnya.
Untuk diketahui, Ridwan Kamil saat ini sudah mendapat dukungan dari NasDem dan PKB untuk maju di Pilgub Jabar. Kedua partai itu baru menyumbang 12 kursi. Bila PPP yang memiliki 9 kursi jadi mendukung maka jumlah kursi di DPRD menjadi 21 dan koalisi ini cukup untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar.
PPP dikabarkan menyodorkan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum untuk posisi cawagub. PPP akan mengumumkan dukungan terhadap Ridwan Kamil nanti malam. (ern/ern)











































