Di atas tanah tersebut berdiri tiga bangunan, bangunan pertama adalah Musala tempat pengajian dan rukiah, kemudian bangunan penjaga panti dan dapur dan terakhir satu bangunan berisi tiga ruang memanjang yang berisi penderita gangguan jiwa.
"Sekitar tahun 2008 saya sering berkeliling ke pasar tradisional, terminal dan dermaga ikan Palabuhanratu. Setiap sore saya rutin kasih makan ke penderita gangguan jiwa, nah persoalan yang saya hadapi saat itu adalah para penderita ini jarang diam di satu tempat pas saya mau kasih makan mereka sudah geser lokasinya," tutur Deni, saat ditemui detikcom, Senin (23/10/2017) di Panti Aura Welas Asih, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu membuat Deni berpikir keras, hingga sedikit demi sedikit dia mulai menyisihkan rezeki miliknya. Mulai dari membeli tanah sampai mendirikan bangunan, sampai akhirnya sekitar tahun 2014 mimpinya tercapai.
"Sisa lahan masih banyak, ada mimpi lainnya yang perlahan sedang saya wujudkan yaitu panti asuhan anak Insya Allah November mulai aktif. Kemudian panti rehabilitasi korban narkoba dan anak nakal," lanjut Deni.
Baca Juga: Begini Cara Deni Solang Sembuhkan Orang-orang Gila di Sukabumi
Lokasi panti milik Deni berada tidak jauh dari perkampungan warga, hanya berjarak sekitar 1 kilometer. Warga setempat tidak merasa terganggu meskipun terkadang ada penderita gangguan jiwa yang kerap datang ke perkampungan.
"Jadi ada tiga tahap penderita yang berada di panti, ruang pertama khusus untuk perempuan, kemudian khusus untuk yang baru datang dan terakhir yang dalam tahap menuju sembuh. Nah untuk yang tahap menuju sembuh ini kita karyakan, mereka berkebun di luar area panti. Nah mereka ini kadang suka bingung setelah aktivitas berkebun lapar bukannya pulang ke panti malah ke perkampungan warga minta makan," sambung Deni seraya terkekeh.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini