Baru-baru ini, usulan pemindahan Terminal Ledeng kembali ramai setelah Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengecek kondisi lalu lintas di kawasan tersebut. Agung menilai kemacetan yang terjadi salah satunya karena ada terminal di persimpangan jalan.
![]() |
Para sopir angkot di Terminal Ledeng tidak masalah apabila nantinya dipindahkan. Pasalnya, wacana pemindahan ini bukan pertama kali ramai jadi perbincangan di terminal yang berdiri sejak tahun 1978 tersebut.
"Jadi wacana ini sudah pernah sekitar tahun 1997, tapi sampai hari ini tidak jadi. Dulu mah alasannya terlalu kecil, sekarang kan alasannya macet. Jadi kami sebenarnya ikut-ikut saja," kata sopir jurusan Kelapa-Ledeng Ule (43) di Terminal Ledeng, Kota Bandung, Jumat (20/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu kan katanya mau dipindahkan ke batas kota, tapi sekarang udah sulit nyari lahan di sana. Jadi enggak mudah sekarang nyari tempatnya," ungkap dia.
Ia menginginkan nantinya lokasi baru terminal tidak terlalu jauh dari tempat sebelumnya. Karena apabila jauh di luar kawadan Ledeng, tentunya nama terminalnya akan berganti.
"Pastinya pengen yang enggak jauh dari sini. Karena ini pemindahan terminal, kalau ke kawasan lain pasti namanya juga berubah. Trayeknya juga berubah dong," tutur dia.
Terminal Ledeng terdiri dari sejumlah trayek dan ratusan angkot. Meski hanya menjadi terminal transit, kondisinya selalu ramai. Sebab, sambung dia, luasan terminal dengan jumlah angkutan tidak seimbang.
"Iya penuh terus di sini walaupun cuma jadi transit. Soalnya terminalnya juga sempit. Kadang juga banyak angkot yang ngetem di depan UPI, jadi macet," kata Mamat
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial merespon positif masukan dari kepolisian. Pemkot Bandung melalui Dishub akan melakukan kajian untuk lokasi baru Terminal Ledeng. (avi/avi)