Nestapa Pria Dirantai di Pohon: Dicerai Istri hingga Ilmu Gaib

Sukabumi - Amud Mahmudin (36) terpaksa diikat oleh keluarganya karena kerap meracau dan mengamuk. Keluarga kemudian membeberkan penyebab kondisi Amud berperilaku seperti itu.

Baca juga: Pria di Sukabumi Ini Sudah Dua Pekan Dirantai di Pohon Nangka

Amud mengalami gangguan jiwa. Ia berdomisili di Kampung Pasir Angin, Desa Mekarjaya, Kecamatan Caringin, Jawa Barat.

"Tigabelas tahun yang lalu entah apa sebabnya pernikahan adik saya itu kandas, semenjak itu Amud banyak diam. Perilakunya masih normal, belum berbuat yang aneh-aneh, sampai akhirnya dia mengurung diri di dalam kamar selama hampir dua tahun," kata Abunawas (40), kakak kandung Amud, mengawali ceritanya kepada detikcom di Kampung Pasir Angin, Kamis (19/10/2017).

[Gambas:Video 20detik]

Hasil pernikahannya Amud dikaruniai satu orang putra berusia 16 tahun yang tinggal bersama mantan istrinya. "Perilakunya tiba-tiba berubah setelah dua tahun diam di kamar. Selama itu saya duga Amud ngalap ilmu gaib gitu. Dia pelajari sendiri dari buku-buku. Sebelum kondisinya seperti saat ini, adik saya itu pintar mengaji. Cuma mungkin kebablasan belajar tentang ilmu gaib," tutur Abunawas.

Sepasang tangan Amud terikat rantai. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)

Kesehatan jiwa Amud terus memburuk. Ia pernah sembuh selama satu tahun, namun tiba-tiba kembali beringas. Kondisi ini berujung pada pembakaran rumah milik orang tuanya sendiri, dua bulan lalu. Beruntung saat itu kondisi rumah dalam keadaan kosong.

"Saat itulah keluarga dan warga disini sepakat untuk merantainya di pohon. Kita semua terpaksa berbuat seperti itu karena sudah tidak ada pilihan lain," ucap Abunawas seraya menunjukkan rumah yang dibakar adiknya itu.

Keadaan Amud yang dirantai ini kali pertama diketahui Bripka Udin, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Caringin, Resor Sukabumi. Udin kaget saat melakukan kegiatan sambang desa di Kampung Pasir Angin, menemukan seorang pria berdiri sendirian di sebatang pohon nangka. Sepasang tangan Amud terikat rantai. (bbn/bbn)