Cegah Konflik Pilkada, Polisi Cirebon Soroti Ujaran Kebencian

Cegah Konflik Pilkada, Polisi Cirebon Soroti Ujaran Kebencian

Sudirman Wamad - detikNews
Rabu, 18 Okt 2017 14:16 WIB
Cegah Konflik Pilkada, Polisi Cirebon Soroti Ujaran Kebencian
Polresta Cirebon dan Imparsial menggelar pelatihan bertajuk 'Peningkatan Kapasitas Anggota Kepolisian dalam Penanganan Ujaran Kebencian'. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Cirebon - Ujaran kebencian kerap menjadi senjata untuk kampanye dalam pelaksanaan Pilkada. Imbasnya berpotensi menimbulkan konflik serta mengganggu keamanan dan ketertiban daerah. Menjelang Pilkada serentak 2018 mendatang, polisi di Kota Cirebon dibekali peningkatan kapasitas dalam menangani kasus ujaran kebencian.

"Ini kan menjelang kegiatan politik mulai dari Pilwu, Pilwalkot, hingga Pilgub dan berlanjut ke (Pilpres) 2019. Untuk itu kita tingkatkan kapasitas kemampuan anggota," ucap Kapolresta Cirebon AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar usai membuka pelatihan bertajuk 'Peningkatan Kapasitas Anggota Kepolisian dalam Penanganan Ujaran Kebencian' di Hotel Santika, Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (18/10/2017).

Adi Vivid mengatakan ujaran kebencian kerap dilontarkan melalui media sosial (medsos). Ia menginginkan anggotanya mampu memahami dan menganalisis bentuk ujaran kebencian yang beredar di masyarakat, terutama di medsos.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belakangan ujaran kebencian sangat mengemuka, terutama menjelang kegiatan politik. Kita bekali anggota dari sekarang. Untuk itu, kita berikan pemahaman apa itu ujaran kebencian," katanya.

Pelaksanaan kegiatan ini bekerja sama dengan Imparsial. Direktur Imparsial Al Araf mengatakan tindakan intoleransi dan konflik utamanya dipicu oleh ujaran kebencian. Sehingga, guna mencegah terjadinya hal itu pemahaman tentang ujaran kebencian harus dimiliki aparat keamanan.

"Polisi harus tetap bertindak sesuai dengan prosedur dan penanganannya pun tetap mengedepankan prinsip HAM. Selain kepolisian, pelatihan peningkatan kapasitas mengenai ujaran kebencian juga akan mengarah pada masyarakat," katanya.

Pelatihan pemahaman ujaran kebencian untuk masyarakat dikatakannya masih dalam rencana. Tujuannya untuk membentengi masyarakat dari hasutan dan hal-hal yang berpotensi memecah belah bangsa. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads