Dari hasil survei pria yang akrab disapa Emil itu masih menduduki posisi teratas dengan 30,9 persen kemudian Oded M Danial dengan 9 persen, lalu Fiki Satari 5,7 persen, Nurul Arifin dan Yossi Irianto 4 persen, M Farhan 3,6 persen dan disusul kandidat lain dengan perolehan 2,5 persen ke bawah.
Analis Sosial Instrat Adi Nugroho menyebut, dari hasil tersebut nama Emil tetap menjadi pilihan teratas. Bahkan jika Pilwalkot digelar hari ini sebanyak 50,2 persen responden akan tetap memilih Emil sebagai Wali Kota Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adi menjelaskan kegalauan warga tersebut juga terlihat dari kerelaan warga Bandung melepas Emil sebagai Calon Gubernur Jabar. Sebab lagi-lagi Emil menduduki posisi teratas dengan 61,4 persen jika Pilgub Jabar digelar pada hari ini.
"Ini menunjukan 61 persen itu jadi modal awal Emil yang baik untuk maju dan pede melenggang di Jabar. Sejauh ini seperti itu. Publik Bandung menginkan Emil ke Jabar," katanya.
Survei yang dirilis oleh Instrat kali ini adalah hasil pengumpulan data yang dilakukan sejak 22-26 September 2017 dengan 500 responden warga Kota Bandung berusia 17 tahun ke atas atau sudah memiliki hak pilih.
Seperti diketahui Emil sudah memastikan diri tidak akan lagi maju di Pilwalkot Bandung periode 2018-2023. Emil akan mengakhiri masa jabatannya dan memilih naik kelas ke Pilgub Jabar.
Sejauh ini Emil sudah mendapat dua dukungan partai politik yakni Nasdem dan PKB. Namun dua partai tersebut belum bisa memuluskan laju Emil sebab jumlah dukungan kursi kedua partai itu masih kurang yakni 12 kursi atau kurang delapan kursi dari minimal dukungan. (avi/avi)











































