Pengamat politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan mengatakan PDIP berpeluang tidak mengusung kadernya di Pilgub Jabar. Pasalnya, sejauh ini PDIP tidak memiliki kader yang bisa bersaing dengan Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar.
"Di Jatim dan Sulawesi itu pasangan bukan kader PDIP, ini menarik untuk dilihat apakah pola yang sama akan digunakan di jabar. Sehingga belum tentu cagub dari kader PDIP," kata Firman saat dihubungi detikcom, Senin (15/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itung-itungan kemenangan (Pilgub Jabar) pada figur. Ketika tidak tersedia figur yang kuat untuk menang, saya lihat di Jabar peluangnya adalah (PDIP) mengusung figur di luar kader," ungkap dia.
Menurutnya apabila PDIP memutuskan tidak mengusung kader, maka Dedi Mulyadi yang paling berpotensi diusung. Apalagi sejauh ini Golkar dan PDIP di Jabar sudah bekerjasama untuk memenangkan pilkada di 16 kabupaten dan kota termasuk Pilgub.
"Sejauh ini dalam konteks komunikasi politik saya fikir figur berpeluang Demul. Kalaupun Golkar punya opsi (figur) lain, Demul tetap berpeluang diusung PDIP karena bisa mengusung sendiri tanpa koalisi," tutur dia.
Kondisi berbeda terjadi apabila Golkar akhirnya mengusung Bupati Purwakarta tersebut. Ia menilai partai berlogo banteng moncong putih itu berpeluang mengusung Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
"Susi bisa jadi kuda hitam nantinya. Apabila Demul - Susi dipasangkan punya peluang menyaingi dominasi RK dan Demiz. Sejauh ini Demul 100 persen maju, kalau susi belum tentu. Saya lihat PDIP masih menunggu Golkar untuk mengambil keputusan," kata Firman. (ern/ern)











































