Hal ini perlu menjadi perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk terus mendorong angka partisipasi masyarakat dalam mengenyam pendidikan tinggi. Sehingga bisa menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing tinggi di tengah kemajuan zaman saat ini.
"Mohon maaf Pak Wagub (Deddy Mizwar) soal angka partisipasi kasar perguruan tinggi, di Jabar ini paling rendah angka partisipasi kasarnya di banding Jateng dan Jatim," kata Nashir, dalam sambutannya pada acara peletakan batu pertama pembangunan gedung baru Universitas Muhamadiyah Bandung (UMB), di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Minggu (15/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang harus kita lakukan? perguruan tinggi swasta harus kita dorong," ucap Nashir.
Di lokasi yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menjelaskan rendahnya APK perguruan tinggi disebabkan tingginya jumlah penduduk di Jawa Barat. Saat ini saja jumlah penduduk Jawa Barat mencapai kurang lebih 47 juta orang.
"(Paling rendah) karena penduduk kita itu paling tinggi. Terus perguruan tinggi kita kurang cepat kembangkan menjadi perguruan tinggi negeri," kata Deddy.
Meski begitu, pihaknya telah berupaya untuk meningkatkan APK perguruan tinggi di Jabar. Salah satunya dengan memberikan sejumlah bantuan kepada perguruan tinggi swasta yang ada di Jabar.
"Kita dorong 369 PTS (perguruan tinggi swasta) di Jabar (untuk berkembang). Kita bantu (pembangunan) ruang kelas baru agar bisa menyerap sebesar-besarnya (mahasiswa) putra daerah," kata Deddy.
Dia juga menargetkan di 2018 APK Jabar bisa naik dari saat ini 18 persen menjadi 25 persen. "Kita ingin ditahun depan APK Jabar naik dari 18 persen menjadi 25 persen," ucapnya.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini