Saat itu, hujan mengguyur deras di Kampung Babakan Kandang RT 001 RW 002 Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug pada Sabtu (7/10/2017) saat itu waktu menunjukan pukul 18.15 WIB. Sebuah kol mini jurusan Bogor-Sukabumi tiba-tiba berhenti di Jalur alternatif Babakan Kandang dan menurunkan penumpang.
Penumpang itu bernama Kodariah (48), dia diturunkan tiba-tiba oleh sopir karena mendadak sesak napas di dalam kendaraan angkutan umum tersebut. Usai diturunkan Kodariah terduduk lemas dengan napas tersengal di pos ronda.
![]() |
Beruntung saat itu ada ibu dan anak yang melihat kondisi Kodariah, mereka adalah Elih (45) dan Tia Susanti (27).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tia, kedua dokter tersebut ternyata tidak sedang praktik karena saat itu hari Sabtu. Atas saran saudaranya Tia kemudian berinisiatif menghubungi Kades Tenjolaya Aryo Bangun Adinoto.
"Karena saya ingat ada ambulan desa yang bisa dipakai oleh warga yang sakit. Karena saya tidak punya nomor kontaknya saya lalu berinisiatif menghubungi pak kades pakai aplikasi pesan Facebook," tutur Tia.
Tidak sampai 20 menit kendaraan ambulan desa datang dan membawa Kodariah ke Puskesmas. Hasil pemeriksaan Puskesmas ternyata Kodariah memiliki penyakit jantung dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.
"Jadi ibu Kodariah itu mengaku dia diturunkan kol mini karena saat itu hujan seluruh jendela ditutup, karena nafasnya sesak dan tersengal supir langsung nurunin ibu itu. Setelah dirawat di Puskesmas ibu itu dibawa pak Kades ke rumah sakit di wilayah Cicurug," sambungnya.
Kodariah sendiri merupakan warga Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Saat kejadian dia sedang dalam perjalanan pulang menuju Sukabumi dari Bogor.
"Kalau jalan utama macet parah, semua kendaraan melintas di jalan alternatif kampung kami. Kondisi jalan hanya muat untuk dua kendaraan berpapasan, saat itu memang macet karena semua kendaraan lewat jalan ini," kata dia.
"Informasi terakhir yang saya dapat ibu itu kembali pulih, namun Pak Kades yang tau ceritanya karena saat itu beliau yang mendampingi sampai selesai di rumah sakit," tutupnya.
Seperti diberitakan, horor kemacetan kendaraan yang terjadi di ruas jalan nasional Sukabumi menuju Bogor dikeluhkan seorang kepala desa (Kades) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kades Tenjolaya bernama Aryo Bangun Adinoto itu mengaku banyak dicurhati oleh warganya terkait kemacetan itu. Hal tersebut memicu Aryo membuat surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini