Kabupaten Sukabumi - Horor kemacetan kendaraan yang terjadi di ruas jalan nasional Sukabumi menuju Bogor dikeluhkan seorang kepala desa (Kades) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kades Tenjolaya bernama Aryo Bangun Adinoto itu mengaku banyak dicurhati oleh warganya terkait kemacetan itu. Hal tersebut memicu Aryo membuat surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo.
detikcom mencoba melihat langsung titik-titik yang disebut Aryo kerap terjadi macet, yang bahkan menurutnya pernah mengular sepanjang 15 kilometer. Pantauan di lokasi, Sabtu (14/10/2017) siang, kondisi kemacetan arus lalu lintas itu diperparah banyaknya kendaraan besar yang melintas pada jam sibuk.
 Kemacetan di ruas jalan nasional Sukabumi menuju Bogor. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom) |
Kendaraan pengangkut air mineral, kendaraan lima sumbu roda dan tanki besar terlihat ikut menjejali jalanan bercampur dengan kendaraan pribadi.
"Sejak pagi kondisinya sudah seperti ini kang, makanya saya lebih pilih jalan kampung. Harusnya truk pasir ini keluar lepas sore, tapi siang juga mereka sudah melintas," kata Apriyan (30), seorang pengguna kendaraan, kepada
detikcom di ruas jalan Cicurug.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Dihantui Macet, Kades di Sukabumi Buat Surat Terbuka untuk JokowiAkibat kemacetan di ruas jalan utama tersebut, sejumlah kendaraan terpaksa melintasi jalanan kampung yang berujung pada kemacetan tambahan di jalur-jalur alternatif.
 Kemacetan di ruas jalan nasional Sukabumi menuju Bogor. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom) |
Kades Tenjolaya Aryo Bangun Adinoto menyurati Presiden Joko Widodo. Dalam suratnya, sang kades menuliskan keluhan warganya soal kemacetan akibat perbaikan Jembatan Cisadane di Kampung Cisalopa, Kecamatan Caringin, Bogor.
Aryo yang mengaku mewakili masyarakat Kecamatan Cicurug itu curhat mengenai horor kemacetan yang disebutnya mengganggu perekonomian dan kepentingan vital warga.
(bbn/bbn)