Polisi menjelaskan video tersebut dibuat pada 22 September lalu melibatkan pelajar dari SMPN 6 dan SMP Muhammadiyah Kota Sukabumi. "Awalnya saya tidak tahu ada kejadian ini sampai akhirnya dikabari oleh guru TU yang menyebut pelajar kami viral di medsos. Setelah itu pada Rabu (11/10) kemarin datang anggota kepolisian yang menanyakan tentang perkelahian pelajar yang melibatkan siswa sekolah kami," kata Kepala Sekolah SMPN 6 Adis Mulyana di ruang kerjanya, Jalan Jalan Pelda Suryanta, Sukabumi, Kamis (12/10/2017).
Sebelum polisi menyelidiki sejumlah siswa yang terlibat duel dalam video tersebut, pihak sekolah lebih dulu menanyai sejumlah anak didiknya yang diduga terlibat aksi perkelahian satu lawan satu ala gladiator itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adis menjelaskan jika perkelahian itu dibuat selepas waktu istirahat, sekitar pukul 12.30 WIB. "Menurut pengakuan siswa, video itu dibuat di Kebon Jengkol, Cijangkar, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang. Seolah-olah perkelahian itu meniru adegan di televisi," ucap Adis.
Ditemui terpisah, Kapolsek Citamiang AKP Wahyudi sudah mengetahui video peristiwa perkelahian antarsiswa dari dua SMP yang viral di medsos. Meski terjadi di wilayah hukumnya, Wahyudi mengatakan penanganan perkara tersebut dilimpahkan ke Satreksrim Polres Sukabumi Kota.
"Perkelahian itu melibatkan siswa SMP 6 dan SMP Muhammadiyah Kota Sukabumi. Perkaranya sudah kami limpahkan ke Satreskrim Porles Sukabumi Kota. Untuk masalah lebih jelasnya kami belum mengetahui. Karena sudah ditangani oleh Polres. Meski demikian untuk keterangan lebih lengkap bisa ditanyakan ke Polres saja," ucap Wahyudi.
Sejumlah pelajar SMP diperiksa polisi di aula Rekonfu, Mapolres Sukabumi Kota. Kedatangan mereka didampingi guru dan orang tua masing-masing. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini