Plt Kepala Badan Geologi Ridya Mulyana menyebut wilayah Jabar memiliki karakteristik tanah yang gembur. Hal seperti itu membuat Jabar sangat rentan mengalami bencana longsor.
"Sampai Oktober ini sudah ada 845 kejadian di seluruh Indonesia. Tapi paling banyak di Jabar dengan jumlah kejadian sebanyak 142," kata Ridya, dalam acara Sosialisasi Potensi Kebencanaan Gerakan Tanah di Indonesia di Kantor Badan Geologi, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (11/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jabar itu memang paling banyak kejadiannya sebanyak 142 kejadian. Tapi dari sisi korban jiwa itu di Jatim paling banyak," ucap Ridya.
![]() |
"Masuk musim penghujan ya. Longsor itu kan trigernya itu hujan. Posisi perbukitan rentan jadi agak sedikit harus meningkatkan kewaspadaan," ujar Ridya.
Dia menambahkan pihaknya memiliki tugas untuk meminimalisir dampak akibat bencana. Pihaknya juga telah membuat peta potensi bencana gerakan tanah di seluruh Indonesia.
"Peta ini dibuat berdasarkan prakiraan curah hujan dari BMKG dan peta zona kerentanan gerakan tanah. Peta ini juga disampaikan pada masyarakat melalui situs PVMBG sehingga lebih siap menghadapi bencana gerakan tanah," tutur Ridya. (bbn/bbn)