Pengamat Politik Unpad Firman Manan menilai ketiganya perlu menggandeng sosok calon wakil gubernur yang bisa mendongkrak elektabilitas. "Saya katakan nama wakil itu sangat menunjukkan. Karena kalau kita lihat dari ketiga nama (cagub) yang muncul itu tingkat elektabilitasnya itu relatif tidak terlalu jauh perbedaannya," kata Firman, saat dihubungi, Selasa (10/10/2017).
Disinggung kandidat calon wakil gubernur yang bisa menjadi opsi dalam ajang Pilgub tersebut, Firman belum melihat ada sosok yang menonjol. Baik dari sisi popularitas maupun elektabilitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Firman melanjutkan, paduan antara sosok populer dan religius bisa membantu mengangkat daya tarik pasangan calon yang akan maju bertarung. Kondisi itu berkaca dari hasil Pilgub Jabar di 2008 dan 2013 lalu di mana Ahmad Heryawan berhasil keluar sebagai pemenang.
"Kalau saya berkaca pada dua Pilgub di 2008 dan 2013 ada dua hal yang penting bisa dilihat. Dari komposisi itu religius dan populer. Religius di 2008 ada di sosok Aher (Ahmad Heryawan) dan populer Dede Yusuf lalu kemudian kedua (2013) dengan Deddy Mizwar. Kalau kita melihat hasil itu, (kombinasi religius dan populer) diperlukan," ucapnya.
"Kalau sejauh ini Kang Dedi Mulyadi dan Kang Emil dilihat sebagai sosok nasionalis perlu dipikirkan (pasangan yang mencirikan figur religius). Kalau bisa menemukan wakil yang religius bisa membantu mendongkrak elektabilitas," ucapnya. (ern/ern)











































