Pengecekan dilakukan Hendro di seluruh satuan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Kamis (5/10/2017). Dia memeriksa seksama sejumlah senpi anggotanya.
"Kita cek senjata api dan anggota yang memegang senjata api. Ini salah satu bentuk pengawasan terhadap senjata api yang dimiliki anggota. Kita rutin melaksanakan pengawasan ini," ucap Hendro di Mapolrestabes Bandung.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sudah enggak berlaku kita minta untuk segera dilengkapi," kata Hendro.
Selain itu, Hendro mengetes kesiapan anak buahnya dalam membawa senpi. Hal ini guna mencegah agar anggota tidak sembarangan dalam menggunakan senpi.
"Kita cek perilaku anggota, meskipun lulus kita lakukan pengawasan antar teman dan rekannya. Misalkan satu mobil kan ada sopir manakala ada perilaku aneh atau emosional nanti kita buat laporan," kata dia.
![]() |
"Ini juga termasuk menyusul kejadian di Garut dan di Bandung. Kejadian polisi nembak penjahat, teman, istri bahkan diri sendiri bisa saja terjadi. Kita harus selalu mengingatkan dan meningkatkan kewaspadaan," tutur Hendro.
Kurun waktu seminggu telah terjadi dua insiden warga tertembak anggota polisi. Insiden pertama dialami seorang pengemudi ojek online, Agus Maulana Sidin (23), oleh anggota Unit Reskrim Polsek Bojongloa Kidul. Agus tewas usai peluru bersarang di leher belakangnya.
Insiden berdarah kedua dialami seorang pemandu lagu (PL) di Garut. Kanitreskrim Aiptu S yang tengah berkaraoke diduga mabuk hingga senpi revolver yang dibawanya meletus dan mengenai seorang PL berinisial D. (bbn/bbn)