Tingkatkan Kewaspadaan, Kapolrestabes Bandung Cek Senpi Anggota

Tingkatkan Kewaspadaan, Kapolrestabes Bandung Cek Senpi Anggota

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Kamis, 05 Okt 2017 14:08 WIB
Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo memeriksa senpi anggotanya. (Foto: istimewa)
Bandung - Menyusul dua insiden warga di Jawa Barat tertembak senjata api (senpi) milik polisi, Polrestabes Bandung meningkatkan kewaspadaan. Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo mengecek senpi dinas anak buahnya.

Pengecekan dilakukan Hendro di seluruh satuan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Kamis (5/10/2017). Dia memeriksa seksama sejumlah senpi anggotanya.

"Kita cek senjata api dan anggota yang memegang senjata api. Ini salah satu bentuk pengawasan terhadap senjata api yang dimiliki anggota. Kita rutin melaksanakan pengawasan ini," ucap Hendro di Mapolrestabes Bandung.
Tingkatkan Kewaspadaan, Kapolrestabes Bandung Cek Senpi AnggotaKapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo mengecek senpi dinas personel Satlantas. (Foto: istimewa)
Dia menjelaskan pengecekan meliputi tes fisik senpi. "Kita cek apakah senjata itu dirawat atau tidak. Kewajiban polisi yang memegang senjata api itu harus dijaga dan dirawat," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Hendro memeriksa kelengkapan dokumen senpi. Menurut dia, ada beberapa senpi yang izin masa berlakunya telah habis.

"Kalau sudah enggak berlaku kita minta untuk segera dilengkapi," kata Hendro.

Selain itu, Hendro mengetes kesiapan anak buahnya dalam membawa senpi. Hal ini guna mencegah agar anggota tidak sembarangan dalam menggunakan senpi.

"Kita cek perilaku anggota, meskipun lulus kita lakukan pengawasan antar teman dan rekannya. Misalkan satu mobil kan ada sopir manakala ada perilaku aneh atau emosional nanti kita buat laporan," kata dia.
Tingkatkan Kewaspadaan, Kapolrestabes Bandung Cek Senpi AnggotaKapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo mengecek senpi dinas anak buahnya. (Foto: istimewa)
Hendro menambahkan pengecekan senpi anggota ini bukan hanya dilakukan di Mapolrestabes. Pihaknya juga menginstruksikan seluruh jajaran Polsek melaksanakan hal serupa.

"Ini juga termasuk menyusul kejadian di Garut dan di Bandung. Kejadian polisi nembak penjahat, teman, istri bahkan diri sendiri bisa saja terjadi. Kita harus selalu mengingatkan dan meningkatkan kewaspadaan," tutur Hendro.

Kurun waktu seminggu telah terjadi dua insiden warga tertembak anggota polisi. Insiden pertama dialami seorang pengemudi ojek online, Agus Maulana Sidin (23), oleh anggota Unit Reskrim Polsek Bojongloa Kidul. Agus tewas usai peluru bersarang di leher belakangnya.

Insiden berdarah kedua dialami seorang pemandu lagu (PL) di Garut. Kanitreskrim Aiptu S yang tengah berkaraoke diduga mabuk hingga senpi revolver yang dibawanya meletus dan mengenai seorang PL berinisial D. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads