Taman yang memiliki luas sekitar 3,5 hektare itu tidak banyak mengalami perubahan sejak pertama diresmikan pada 1 Maret 1958 sampai saat ini. Sejumlah wahana yang sejak dulu menjadi ikon lawas seperti berkeliling menggunakan sepeda, kereta api dan kolam renang masih dipertahankan namun dengan tampilan lebih kekinian.
![]() |
Dari pantauan detikcom di arena bermain sepeda anak cukup terlihat perbedaannya. Sejumlah ornamen menyerupai miniatur kota kini terbangun dengan cukup apik. Rambu-rambu lalu lintas yang terpasang juga mengalami banyak perbaikan dari sebelumnya.
Paling mencolok dari perubahan wahana ini adalah adanya pembagian tiga zona yakni zona kota, zona pegunungan dan terakhir zona sungai. Di zona kota anak akan bersepeda seolah berkeliling Kota Bandung, selanjutnya mereka akan menuju zona gunung yang merupakan tanjakan berbukit khas alam Kota Bandung, sebelum memasuki finish anak-anak akan melewati zona sungai yang merupakan replika jembatan layang Pasupati yang di bawahnya terdapat sungai.
![]() |
Sementara wahana kereta api dan kolam renang juga mengalami perubahan, namun tidak begitu mencolok dibanding wahana sepeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di beberapa titik juga nampak ada penambahan fasilitas seperti bangku taman, amphitheater, mini museum, tempat edukasi anak-anak, hingga rumah pohon yang bisa menjadi tempat beristirahat pengunjung.
Arsitek Taman Lalu Lintas Nelly Lolita Daniel mengatakan konsep dari revitalisasi yang dilakukan adalah untuk mengembalikan Taman Lalu Lintas sebagai sarana edukasi anak-anak agar taat berlalu lintas.
"Konsep utama kita membuat 3,5 hektar lahan ini sebagai sarana edukasi lalu lintas. Sehingga kita buat tiga zona untuk anak-anak bermain sepeda sambil belajar berlalu lintas," ucapnya, Jumat (29/9/2017).
![]() |
Meski sudah memiliki wajah baru namun urusan tiket pengelola masih mempertahankannya dengan harga Rp 6 ribu. Sementara untuk menikmati sejumlah wahana pengunjung tetap harus merogoh kocek kembali dengan kisaran Rp 3-15 ribu.
Saat ini pengelola tengah mengupayakan untuk bekerja sama dengan sejumlah perkantoran dan markas TNI yang berada di sekitaran taman agar bisa meminjamkan lahan parkir bagi pengunjung. Sebab di areal taman sendiri sangat minim lahan parkir.
Sementara itu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengklaim revitalisasi Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution sebagai komitmen Pemkot Bandung dalam rangka tertib berlalu lintas.
Pria yang karib disapa Emil itu menyebut hingga tahun 2019 nanti Kota Bandung menjadi satu dari 10 kota di dunia oleh Bloomberg yang menjadi percontohan keselamatan lalu lintas (Lantas).
"Ini memperkuat komitmen Kota Bandung jadi percontohan safety lalu lintas," ujar Emil usai meresmikan.
Menurut Emil sejak dua tahun terakhir kecelakaan di Kota Bandung sudah menurun drastis. Kebanyakan kecelakaan tersebut masih terjadi lantaran faktor kesalahan manusia.
Sehingga, kata Emil, keberadaan Taman Lalu Lintas sebagai sarana pendidikan usia dini dalam lalu lintas dianggap penting untuk menciptakan generasi yang bisa berlalu lintas dengan aman dan nyaman.
"Ini adalah taman edukasi tercanggih di Indonesia," pungkasnya. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini