Isu pemberian mahar jelang pelaksanaan Pilgub Jabar 2018 mencuat setelah Dedi Mulyadi mengaku dimintai Rp 10 miliar agar bisa diusung maju Partai Golkar.
Seperti diketahui, Iwa daftar dalam penjaringan balongub di DPP PDIP pada 7 Juli 2017. "Sampai saat ini di dalam proses Pilkada, saya merasakan betul tidak ada yang namanya mahar. Itu yang membuat saya bahagia dan mantap mendaftar ke PDIP," kata Iwa di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (29/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan basa basi sama sekali, uang pendaftaran pun tidak ada atau semacam jaminan yang dimintai oleh PDIP baik level DPD maupun DPP," kata Iwa.
Baca juga: Apa Kabar Pencalonan Sekda Jabar di Pilgub 2018?
Lebih jauh dia menegaskan, tidak ada pihak-pihak yang memintanya uang seperti yang dialami Dedi Mulyadi. Dia juga tidak akan menerima atau memberi mahar kepada siapapun hanya demi mendapat rekomendasi partai.
"Sama sekali tidak ada yang meminta (mahar). Kalau misal ada yang SMS kepada saya (meminta mahar), karena latar belakang saya auditor maka bakal lakukan konfirmasi yang berwenang di level DPP dan DPD. Tapi saya pastikan kejadian (dimintai mahar) tidak pernah saya alami," tutur Iwa. (bbn/bbn)











































