Dedi Mulyadi Akui Kerap Diteror Lewat Telepon oleh Peminta Mahar

Dedi Mulyadi Akui Kerap Diteror Lewat Telepon oleh Peminta Mahar

Mukhlis Dinillah - detikNews
Kamis, 28 Sep 2017 16:16 WIB
Dedi Mulyadi (Foto: Cici Marlina Rahayu/detikcom)
Bandung - Dedi Mulyadi mengaku mendapat teror dari peminta mahar politik Rp 10 miliar terkait pencalonannya diPilgub Jabar. Sang bupati Purwakarta ini sering ditelepon soal permintaan mahar itu.

Sebelumnya, Dedi mengaku ditelepon orang yang ngaku dengan pengurus Golkar dan meminta Rp 10 miliar. Permintaan duit itu agar surat rekomendasi yang dikeluarkan DPP Golkar atas nama Dedi.

"10 kali lebih menelpon saya nanyain permintaan uang itu," kata Dedi saat dihubungi via telepon genggam, Kamis (28/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku cukup mengenal baik sosok peminta mahar itu. Dia memastikan sosok itu bukan dari kalangan politisi atau pengusaha melainkan orang biasa yang 'sering' berada di lingkungan partai Golkar.

"Saya kenal baik (peminta mahar). Sudah 4 bulan ke belakang saya ditelpon dia," ungkap dia.

Meski belum mengungkapkan secara gamblang identitas peminta mahar itu, Dedi mengaku siap membongkarnya kepada DPP Golkar. Ia menunggu undangan dari DPP Golkar untuk mengungkap sosok itu.

"Apabila ada undangan resmi dari permintaan penjelasan dan menindaklanjuti itu, saya akan sampaikan sesuai dengan apa yang saya alami. Mudah-mudahan bisa menjadi bahan perbaikan ke depan," kata dia.

Menurutnya momentum menjadi pemicu perbaikan sistem di internal partai Golkar. Sehingga, sambung dia, ia hanya ingin menyampaikan kebenarannya apabila ada figur yang bersedia membenahi partai Golkar.

"Ini bukan urusan bongkar membongkar, tapi pembenahan sistem. Kita menunggu pada waktu yang tepat, disampaikan pada orang yang punya otoritas dan sanggup melakukan pembenahan," ujar Dedi. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads