Siapa Peminta Mahar, Dedi Mulyadi: Bukan Kader, Bukan Pengusaha

Siapa Peminta Mahar, Dedi Mulyadi: Bukan Kader, Bukan Pengusaha

Mukhlis Dinillah - detikNews
Kamis, 28 Sep 2017 15:32 WIB
Foto: Aditya Fajar/detikcom
Bandung - Sosok peminta mahar Rp 10 miliar kepada Dedi Mulyadi masih misterius. Sang Bupati Purwakarta ini hanya menyebut oknum peminta mahar politik berasal eksternal partai Golkar.

Dedi mengaku ditelepon orang misterius yang ngaku dengan pengurus Golkar dan meminta Rp 10 miliar. Permintaan duit itu agar surat rekomendasi yang dikeluarkan DPP Golkar atas nama Dedi.

"Yang teleponnya eksternal partai (Golkar), bukan kader," ungkap Dedi saat dihubungi detikcom, Kamis (28/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku cukup mengenal baik sosok peminta mahar itu. Pasalnya, dia 'sering' berada di lingkungan partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Saya kenal baik, tahu betul. Sering ada di lingkungan Golkar," tutur dia.

Dia mengatakan sosok itu bukan merupakan kalangan pengusaha atau politisi melainkan orang biasa. Namun dia mengklaim punya pengaruh di partai Golkar.

"Orang biasa saja bukan pengusaha atau politisi. Tapi mungkin merasa memiliki pengaruh," kata dia.

Namun, Dedi tidak mengetahui pasti permintaan mahar itu apakah ada kaitannya dengan petinggi Golkar. Saya tidak mau berspekulasi. Saya belum mengetahui persis," jelas dia.

Meski belum mengungkapkan secara gamblang identitas peminta mahar itu, Dedi mengaku siap membongkarnya kepada DPP Golkar. Ia menunggu undangan dari DPP Golkar untuk mengungkap sosok itu.

"Apabila ada undangan resmi dari permintaan penjelasan dan nindaklanjuti itu, saya akan sampaikan sesuai dengan apa yang saya alami. Mudah-mudahan bisa menjadi bahan perbaikan ke depan," kata dia.

Menurutnya momentum menjadi pemicu perbaikan sistem di internal partai Golkar. Sehingga, sambung dia, ia hanya ingin menyampaikan kebenarannya apabila ada figur yang bersedia membenahi partai Golkar.

"Ini bukan urusan bongkar membongkar, tapi pembenahan sistem. Kita menunggu pada waktu yang tepat, disampaikan pada orang yang punya otoritas dan sanggup melakukan pembenahan," ujar Dedi. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads