PAN Sambut Baik Ajakan PKS Bangun Koalisi Besar di Pilgub Jabar

PAN Sambut Baik Ajakan PKS Bangun Koalisi Besar di Pilgub Jabar

Mukhlis Dinillah - detikNews
Rabu, 27 Sep 2017 13:48 WIB
PAN Sambut Baik Ajakan PKS Bangun Koalisi Besar di Pilgub Jabar
Foto: Ilustrasi Pilgub Jabar. (Andhika Akbarayansyah/detikcom)
Bandung - Partai Amanat Nasional (PAN) menyambut baik keinginanPKS mengajak bergabung dalam koalisi bersamaGerindra. PAN membuka pintu lebar untukPKS membicarakan peluang koalisi itu.
Sebelumnya, Ketua DPW PKS Ahmad Syaikhu mengaku sudah mengutus orang untuk menjajaki komunikasi dengan DPW PAN. Namun, pembicaraan tersebut baru secara informal.
"Kalau mengutus orang (PKS), saya pernah ngobrol sekali dengan Nur anggota dewan di DPRD Jabar. Kalau itu katanya utusannya, secara pribadi sudah komunikasi," kata Ketua DPW PAN Hasbullah saat dihubungi via telepon genggam, Rabu (27/9/2017).
Menurutnya apabila PKS serius ingin menggandeng PAN di Pilgub Jabar, pihaknya berharap adanya pertemuan formal. Artinya, alangkah lebih baik Ahmad Syaikhu mendatangi kantor DPW PAN untuk silaturahmi.
Ia menilai pola komunikasi dengan mengutus salah seorang kader, tentunya tidak merepresentasikan kelembagaan. Sehingga, perlu ada pertemuan lebih intens nantinya untuk membahas peluang koalisi tersebut.
"Kalau memang PAN dianggap salah satu partai yang penting diajak bicara, tentu DPW PKS secara kelembagaan lebih formal (bertemu). Kalau mengutus orang tidak bisa merepresentasikan lembaga," kata dia.
"Saya harap pa Syaikhu yang datang ke DPW PAN supaya teman-teman PAN mendengar langsung seperti apa pola pikir beliau," menambahkan.
Hasbullah mengaku akan merespon positif apabila PKS tidak hanya membicarakan peluang kerjasama di Pilgub Jabar tetapi juga pilkada di 16 kabupaten dan kota. Sebab, sambung dia, PAN juga ingin berjalan seirama.
"Tentu kan namanya politik tidak lepas dari kompromi ya, saya kira tawaran bagus PKS membicarakan dengan PAN soal pilgub tapi tidak lepas dari 16 kab/kota. Saya kira seyogyanya begitu, tidak parsial. Hal ini harus dibicarakan serius tidak bisa informal, harus formal," ujar Hasbullah.
(ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads