Baca juga: Perjuangan Guru Honorer di Cianjur Naik Perahu Bocor untuk Mengajar
Dodi sempat bersyukur karena jembatan bambu sempat membentang sepanjang 70 meter melintasi Sungai Cikadu menuju lokasi sekolah. Sayangnya jembatan bambu yang dibuat swadaya oleh warga itu hanyut seiring meluapnya air sungai. Kini ia pun terpaksa menaiki perahu bocor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Karena hal itu Dodi terpaksa memarkirkan kendaraannya di pangkalan ojek terdekat lalu melanjutkan perjalanan menggunakan perahu bocor yang tertambat di pinggiran sungai.
"Warga kembali membentangkan tali tambang melintasi sungai, setiap hari saya dibekali ember oleh warga. Sambil jalan sambil nguras air," lanjutnya.
Baca juga: Akses Jalan Buruk, Guru Honorer di Cianjur Lewati Jembatan Reyot Ini
Dodi dan warga setempat sangat berharap, jembatan bambu tersebut bisa dibuat permanen. Karena jembatan itu salah satu akses warga melintasi sungai ketika menjalankan aktivitas sehari-hari.
"Harapan saya jembatannya dibuat bagus, jadi kalau air meluap seperti hari ini warga tidak harus bertaruh nyawa dengan menaiki perahu bocor," harapnya.
Seperti pernah diberitakan, Dodi Riana berstatus guru honorer bergaji Rp 200 ribu sebulan. Bersama kerabatnya Mulyana (33) yang juga berstatus guru honorer ia mengajar setiap hari di SDN Jaya Mekar. (ern/ern)