Meski digoyang OTT pelayanan pembuatan paspor berjalan normal. Informasi yang diberikan Dendi Surya Agung, Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian (Lalintuskim) pemohon paspor bahkan mengalami peningkatan hingga 50 persen.
"Biasanya hari biasa 70 - 80 pemohon, hari ini membludak hingga mencapai 170 an pemohon paspor baru. Intinya pelayanan tetap optimal dan tidak terganggu," ungkapnya saat disambangi di kantornya Jalan Lingkar Selata Kota Sukabumi, Selasa (26/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya meski mengakui seseorang bernama Bambang Priambodo adalah stafnya yang ikut terseret dalam OTT, Dendi enggan menceritakan lebih jauh. "Saya tidak ada kewenangan karena sudah ada arahan jika untuk kaitan itu (OTT) media bisa menghubungi Humas Ditjenim," jelasnya.
Dijelaskan Dendi pihak Imigrasi sejak 2015 sudah menerapkan sistem 'One Stop Service' di mana pemohon akan dilayani jika dokumen yang dibawanya lengkap.
"Sebelum mengambil nomor antrean pemohon lebih dulu diperiksa dokumennya, kalau tidak lengkap akan diminta untuk melengkapi dan tidak boleh ambil antrean. Nah jika sudah lengkap nanti akan diverifikasi lagi, setelah itu dipersilahkan untuk wawancara, foto dan sidik jari untuk biometrik lalu tunggu tiga hari selesai," bebernya.
Dendi juga menjelaskan tidak ada transaksi yang melibatkan uang tunai di lingkungan Imigrasi. Semua pembayaran dilakukan di Bank yang bekerja sama dengan Imigrasi. Saat mengambil berkas paspor miliknya pemohon cukup membawa bukti pembayaran. "Tidak ada pembayaran cash, semua di Bank," imbuhnya.
Informasi yang diperoleh detikcom, Bambang diketahui telah mengabdi dari tahun 2014 di kantor Imigrasi Sukabumi. "Sebelum ada kejadian itu beliau sudah terima SK pindah, dan harusnya hari ini pelantikan di Balikpapan menjabat sebagai Kasi Keamanan dan Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi Balikpapan," ungkap sumber tersebut.
(ern/ern)