Museum ini memiliki sejumlah keunikan baik dari sisi koleksi, lokasi dan sisi kepeloporan pada transparansi dan akuntabilitas lembaga publik, khususnya lingkung Kementerian Keuangan.
Dari sisi koleksi, Museum Perbendaharaan memiliki dokumen, bahan pustaka dan peralatan yang mampu menggambarkan sejarah pengelolaan perbendaharaan negara sebagai bagian penting dari pengelolaan keuangan negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Mochamad Solehudin |
Semua sejarah singkat tentang pengelolaan perbendaharaan kini dirangkum dalam sebuah Museum Perbendarahaan yang diresmikan pada Selasa (26/9/2017). Museum ini juga bisa dinikmati masyarakat secara gratis.
Berdasarkan pantauan detikcom, Museum Perbendaharaan ini terdiri dari tujuh bagian. Mulai dari sejarah perbendaharaan mulai dari pra kemerdekaan sampai pasca kemerdekaan, auditorium, wall of fame, pojok KAA, koleksi benda dan peralatan kantor, buku statsbal, dan special mission.
Foto: Mochamad Solehudin |
Sekertaris Ditjen Perbendaharaan Haryana menuturkan, karena museum ini masih menjadi satu-satunya museum di lingkungan Kementerian Keuangan yang dibuka untuk umum. Proses penyiapan museum ini kurang lebih selama tiga tahun.
"Adapun Misi yang diemban museum ini adalah mewujudkan Museum sebagai Media Informasi, Pendidikan dan Dokumen Sejarah Pelaksdanaan Perbendaharaan Negara, Pusat Pengembangan dan Penelitian Pelaksanaan Perbendaharaan Negara di Indonesia serta Sarana Rekreasi Edukatif,"kata Haryana, ditemui di Kantor Perbendaharaan, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (26/9/2017).
Lebih lanjut, Haryana berharap kehadiran Museum Perbendaharaan ini bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan terus meningkatkan fasilitas yang ada di Museum ini, mulai dari koleksi dan kelengkapan lainnya.
Foto: Mochamad Solehudin |
Bahkan Haryana ingin kunjungan ke Museum Perbendaharaan bisa menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Akutansi Negara. Sehingga museum bisa lebih hidup dan juga menambah wawasan para mahasiswa.
"Yang tertaring di bidang perbendaharaan mudah-mudahan bisa menjadi salah satu mata kuliah wajib untuk mengetahui perkembangan tentang perbendaharaan,"ujar Haryana. (ern/ern)












































Foto: Mochamad Solehudin
Foto: Mochamad Solehudin
Foto: Mochamad Solehudin