"Dengan beredarnya surat tersebut tentunya membuat kondisi di internal resah. Kita takutnya malah mengganggu soliditas Partai Golkar dalam rangka Pilkada Kabupaten dan Kota serta Pilgub Jabar," ucap Ketua Badan Hukum DPD Partai Golkar Jabar, Hotma Agus Sihombing usai membuat laporan di Polda Jabar, Senin (25/9/2017).
Selain itu, Hotma menyebut Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi juga mengalami kerugian. Menurutnya, Bupati Purwakarta itu 'diserang' oleh para kader dan simpatisan Partai Golkar di Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan tersebarnya berita bohong tersebut, Pak Dedi Mulyadi merasa dirugikan, terganggu dan diserang kader seluruh Jawa Barat. Mereka mempertanyakan kenapa bukan Pak Dedi yang disahkan. Mereka enggak terima," katanya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi akan Polisikan Pengedar Surat Golkar Dukung Emil
Kendati demikian, ia menegaskan kondisi di internal Golkar Jabar masih solid. Bahkan justru menambah kekuatan seluruh kader.
"Dengan adanya peristiwa ini malah membuat kita solid. Pengurus juga bertambah kekuatannya dan semakin percaya diri," kata dia.
Seperti diketahui, sebelumnya beredar surat pengesahan DPP Partai Golkar resmi mengusung Ridwan Kamil berpasangan dengan Daniel Mutaqien untuk maju sebagai Cagub Jabar. Surat tanpa nomor, tanggal dan cap itu ditanda tangani oleh Setya Novanto dan Idrus Marham.
DPD Partai Golkar tak terima dengan tersebarnya surat tersebut. Golkar akhirnya melapor ke Polda Jabar dengan nomor laporan LP B/871/IX/2017/JABAR. (avi/avi)











































