Imbauan tersebut menyusul adanya revitalisasi gorong-gorong oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai Minggu 17 September lalu hingga pertengahan Oktober 2017 mendatang untuk mengantisipasi terjadinya banjir di Jalan Dr Djunjunan (Pasteur).
"Kepada warga Bandung hindari Jalan Pasteur. Kepada wisatawan juga jangan masuk lewat gerbang (Tol) Pasteur dulu sampai pertengahan Oktober," ujar Emil sapaan karib Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, saat ditemui di Taman Sejarah, Kota Bandung, Selasa (19/9/2017).
![]() |
Emil mengimbau wisatawan agar beralih menggunakan gerbang tol lainnya seperti Mochamad Toha, Buahbatu, Pasirkoja dan Kopo. "Silakan masuk ke Bandung lewat situ," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Contoh yang ingin ke Alun-alun, seperti saya selalu menggunakan pintu (Tol) Mochamad Toha," ujar Emil.
Selama ini Gerbang Tol Pasteur menjadi primadona bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Kota Bandung lantaran lokasinya yang dianggap strategis dekat dengan sejumlah pusat keramaian.
Namun beberapa kali akses Jalan Pasteur terputus lantaran terendam banjir saat musim hujan tiba. Sehingga kini pemerintah pusat sedang melakukan revitalisasi terhadap gorong-gorong sebagai langkah antisipasi banjir tersebut.
![]() |
Dari pantauan di lokasi Jalan Pasteur menuju arah gerbang tol mengalami antrean mencapai 2 km. Antrean di mulai sejak pertemuan dua arus dari Jembatan Layang Pasupati hingga ke lokasi revitalisasi gorong-gorong.
Hal itu disebabkan oleh dua dari empat lajur yang berada di lokasi revitalisasi untuk sementara ditutup. Tidak ada polisi yang berjaga, hanya terdapat rambu peringatan bertuliskan 'Kurangi Kecepatan Sekarang, Ada Pekerjaan Jalan'.
Diprediksi antrean kendaraan akan memuncak ketika memasuki waktu masuk dan pulang kerja, juga saat akhir pekan tiba. (avi/avi)