Cerita Warga Temukan Artefak Kepala Naga di Gunung Lalakon

Cerita Warga Temukan Artefak Kepala Naga di Gunung Lalakon

Tri Ispranoto - detikNews
Senin, 18 Sep 2017 17:08 WIB
Artefak Kepala Naga (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)
Bandung - Warga di sekitar Gunung Lalakon, Desa Jelegong, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung digegerkan dengan penemuan artefak menyerupai kepala naga di sebuah pemakaman tua.

Romulo, Kurator Museum Sri Baduga, sempat bertemu dan berbincang dengan warga yang pertama kali menemukan artefak hingga akhirnya melaporkan ke museum. Dari penuturan warga artefak ditemukan pada pertengahan Agustus 2017.

"Pertama kali ditemukan oleh dua orang warga di komplek pemakaman yang sudah tidak difungsikan. Karena memang di Gunung Lalakon itu banyak makam utamanya makam islam," ujar Romulo saat bercerita pada detikcom di Museum Sri Baduga, Kota Bandung, Senin (18/9/2017).
Penemuan artefak ini diawali dari firasat seorang warga yang diberi pesan untuk membawa dan menyelamatkan artefak.Penemuan artefak ini diawali dari firasat seorang warga yang diberi pesan untuk membawa dan menyelamatkan artefak. Foto: Tri Ispranoto

Menurut Romulo, penemuan diawali dari firasat seorang warga yang diberi pesan untuk membawa dan menyelamatkan artefak tersebut. Mendapat firasat, warga tersebut langsung mengajak temannya untuk mencari artefak yang dimaksud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbekal firasat itu kedua warga langsung menuju sebuah pemakaman tua tak lagi difungsikan yang berjarak sekitar satu jam dari jalan warga. Perjalanan mereka juga harus memutar gunung ke arah timur karena arah berlawanan sangat terjal.

"Menurut mereka mengambil juga harus Hari Jumat jam 10 siang. Katanya benda itu ada penunggunya berupa ular," katanya.

Sesampainya di lokasi kedua warga itu menemukan artefak tidak jauh dari makam dengan kondisi tertutup tanah liat. "Kemudian mereka bawa turun dan dibersihkan. Setelah itu melapor ke museum," ucapnya.

Baca Juga: Warga Temukan Artefak Kepala Naga di Gunung Lalakon Bandung

Pihak museum yang mendapat laporan langsung menindak lanjuti ke lokasi. Langkah cepat tersebut adalah sebuah upaya agar tidak terjadi kegelisahan di masyarakat terlebih menghindari oknum-oknum yang memanfaatkan situasi.

"Kita gerak cepat agar tidak ada penjarahan," ungkap Romulo.
Sekilas artefak berwujud seperti kepala naga yang menggunakan mahkota di atasnya. Sementara bagian badan memanjang dengan aneka ornamen dan sisik di sejumlah sisinya.Sekilas artefak berwujud seperti kepala naga yang menggunakan mahkota di atasnya. Sementara bagian badan memanjang dengan aneka ornamen dan sisik di sejumlah sisinya. Foto: Tri Ispranoto

Pihaknya berterima kasih pada dua warga tersebut karena sudah mau melaporkan penemuan artefak tersebut. Meski sudah terlanjur diamankan dan dibersihkan namun pihaknya mengapresiasi inisiatif warga untuk menyelamatkan artefak.

"Kami sangat apresiasi. Meski sebaiknya jangan dulu diamankan apalagi dibersihkan karena tanah atau lokasi penemuan itu bisa jadi bahan penelitian. Tapi apa yang dilakukan oleh dua warga itu sudah benar dengan melapor pada kami. Dan keduanya tidak ada motif apa-apa, apa lagi minta imbalan pada kami," ujar Romulo. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads