Kurator Museum Sri Baduga Romulo mengatakan, warga yang menemukan tersebut langsung melapor pada pihak museum. Hingga akhirnya pada 30 Agustus lalu pihak museum datang ke lokasi untuk menindak lanjuti laporan tersebut.
"Waktu melapor ke sini tapi artefak itu tidak di bawa. Jadi saya dan tim kemudian menuju lokasi. Ternyata artefak sudah diamankan di rumah warga," ujar Romulo saat berbincang dengan detikcom di Museum Sri Baduga, Senin (18/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari keterangan warga, benda tersebut ditemukan di sebuah areal pemakaman tua yang tidak lagi digunakan. Artefak tersebut ditemukan dalam kondisi tertutup tanah liat tidak jauh dari salah satu makam.
"Akhirnya saya minta izin pada warga yang menemukan untuk membawa ini (artefak) ke museum, dan mereka mengizinkan tanpa meminta imbalan apa pun," katanya.
Sejak saat itu benda tersebut disimpan di dalam sebuah ruangan khusus yang berada di bagian kantor museum. Ruangan tersebut khusus menyimpan benda-benda koleksi dengan suhu sekitar 25 derajat celsius.
Artefak tersebut memiliki panjang sekitar 110 cm dengan diameter antara 20-25 cm dan bobot sekitar 30 kg. Sekilas artefak berwujud seperti kepala naga yang menggunakan mahkota di atasnya.
![]() |
Sementara bagian badan memanjang dengan aneka ornamen dan sisik pada beberapa bagian sisinya. Terdapat pula sejumlah batu berwarna yang mengelilingi bagian tengah leher naga. Namun sejumlah batu berwarna tersebut sudah hilang dan hanya tersisa lima.
"Sekarang kita sudah koordinasi dengan Badan Arkeologi Jabar untuk meneliti lebih lanjut benda ini. Untuk sementara kita amankan di sini (museum)," ujar Romulo.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini