"Buat apa nemuin saya, saya bukan ketua partai," kata pria yang karib disapa Aher saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (15/9/2017).
Dia menghargai niatan empat partai itu untuk menemuinya. Namun Aher merasa kurang tepat di tengah situasi politik yang saat ini berkembang. "Nanti kalau minta masukan dari saya, nanti ditegur sama pimpinan partai saya," ucap dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih jauh Aher menyatakan, tidak ingin terlibat dalam urusan politik seperti pembentukan koalisi jelang Pilgub Jabar. Karena masalah itu, menurutnya adalah domain pimpinan partai.
"Saya tidak ikut secara langsung proses-proses, komitmen koalisi yang ada. Itu adalah domain pimpinan partai," katanya.
Meski niatan empat partai itu bertemu dalam kapasitas sebagai gubernur bukan sebagai kader PKS, tetap saja Aher belum bisa menerima niat baik tersebut.
"(Meski menempatkan sebagai gubernur) tetap yang diberi masukan partai-partai politik. Bukan urusan sosial biasa," ucapnya.
Intinya, kata Aher, urusan politik merupakan urusan pimpinan partai. Bukan urusan gubernur atau dia secara pribadi. "Ranah politis itu ranah pimpinan partai," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Gerindra Jabar sudah bertemu dengan poros baru di Pilgub Jabar, yakni Demokrat, PAN dan PPP. Dari hasil pertemuan empat partai itu sepakat akan menemui Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.
Mereka akan meminta pandangan kepada Aher terkait Pilgub Jabar. Pasalnya Aher merupakan politikus PKS yang sudah dua kali menjabat sebagai gubernur.
"Kita malah mau konsultasi ke Pak Aher bersama-sama meminta pandangan bagaimana pimpinan Jabar ke depan. Karena beliau sudah hampir 10 tahun menjadi pimpinan Jabar," kata Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi. (avi/avi)











































