.webp)
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil beberapa waktu lalu menjanjikan pembangunan proyek Metro Kapsul akan dimulai pada Agustus 2017. Namun, proyek transportasi masa depan ini belum terwujud dengan alasan terkendala masalah administrasi.
"Kalau rapat rapat pembahasannya sudah selesai. Tinggal formal informalnya rekomendasi di Gubernur (Jabar) dan juga tinggal penekanan (tanda tangan) oleh Pak Menteri (perhubungan)," kata Kadishub Kota Bandung Didi Ruswandi di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (13/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, rekomendasi yang dikeluarkan oleh Gubernur Jabar bisa terealisasi setelah adanya pembahasan oleh Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD). Belum adanya rekomendasi itu, pembangunan LRT belum bisa berjalan.
"Jadi nanti di BKPRD ada semacam rapat paripurnanya lalu diketok palu hasil dari rancangan LRT ini. Setelah itu baru disetujui Gubernur Jabar," ungkap Didi.
Selain terkendala rekomendasi di Pemprov Jabar, kata dia, pembangunan LRT juga belum bisa berjalan karena belum adanya persetujuan dari Menhub. Padahal, sambung dia, hasil pembahasan LRT sudah dilaporkan kepada Kemenhub.
Diakuinya proyek pembangunan LRT bisa berjalan sambil menunggu rekomendasi dari Pemprov Jabar. Namun, pihaknya juga belum bisa melangkah karena dua poin persetujuan itu belum ada yang dikantongi oleh Pemkot Bandung.
"Iya, kabarnya kalau sudah ada persetujuan pusat, LRT bisa jalan sambil nunggu dari Pemprov Jabar. Tapi kan dari pusatnya juga belum," ungkap dia.
Baca Juga: Begini Persiapan Proyek LRT Metro Kapsul di Bandung
Didi belum bisa memastikan rekomendasi dan persetujuan itu akan selesai kapan. Pasalnya, ia tidak memaksakan kehendak untuk mendesak Pemprov Jabar dan Kemenhub segera mengambil keputusan."Jadi kami masih nunggu saja, tidak bisa memaksakan juga," kata Didi (avi/avi)
