Menurut informasi yang dihimpun detikcom, Yusuf ditemukan di sekitar sungai yang mengarah ke Curug Ciheulang oleh Tim SAR Gabungan. Yusup menolak untuk dibawa menggunakan tandu ia memilih untuk berjalan kaki menuju titik penjemputan bersama rombongan.
"Kalau lapar saya makan pucuk daun dan minum air sungai, saya kira-kira saja mana yang bisa dimakan," tuturnya sesaat setelah menjalani pemeriksaan medis oleh PMI Kabupaten Sukabumi dan Dokter Hondo Suwito seorang relawan tenaga medis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusup lalu menceritakan kisahnya saat terpisah dari rombongan, ia mengaku fisiknya drop usai naik dari bawah Curug Ciheulang menuju ke atas.
"Ada rombongan yang ke Curug Ciheulang saya ikut turun, pas naik dari Curug Ciheulang agak lelah sementara rombongan yang 7 orang sudah maju kedepan, dan rombongan kedua lima orang ada di bawah saya keburu lelah akhirnya saya pilih jalan sendiri nyebrangin sungai tepat di atas curug," lanjutnya.
Usai menyebrangi sungai di atas Curug, Yusup kembali menemukan aliran sungai kecil dan menelusuri aliran sungai tersebut menuju ke hilir. "Taunya sampai di ujung jalannya buntu. Lalu saya kembali lagi ke atas Curug Ciheulang lagi," imbuhnya.
Baca Juga: Guru SMA Hilang di Gunung Gede Sukabumi Baru Pertama Mendaki
![]() |
Meski tas berisi perbekalan dan alat komunikasinya sudah dibawa Ayi Abdul Fatah sang adik, beruntung ia masih memakai jaket parka tebal untuk melindunginya dari dingin dan air hujan.
"Untung saya masih memakai sepatu bot dan jaket tebal, soalnya dingin karena di sana itu hujan. Di atas itu gelap, saya nyusuri jalan asal-asalan aja makanya kaki saya terluka kena semak-semak, bahkan sempat terperosok kurang lebih sejauh 100 meter," tutupnya.
Yusup mengaku bermalam di sekitar lokasi curug, di tempat itu dia terus memanjatkan doa agar bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.
(avi/avi)