Salah seorang warga, Yadi Suryadi (31) menyambut baik inovasi teguran suara tersebut. Dengan begitu, diharapkan bisa meminimalisir pelanggaran lalu lintas khususnya di jalan persimpangan.
"Setuju dan bagus inovasinya. Jangan hanya gebrakan awal, kalau bisa seterusnya," kata Yadi kepada detikcom, Selasa (12/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, alangkah baiknya pengeras suara itu tidak hanya di tempatkan di beberapa titik saja melainkan seluruh jalan persimpangan. Terlebih beberapa titik yang rawan pelanggaran lalu lintas.
Ia menuturkan ada beberapa jalan persimpangan yang rawan pelanggaran seperti Leuwipanjang - Cibaduyut, Jalan Ibrahim Adjie - Jalan Soekarno - Hatta dan Jalan Pahlawan - Jalan AH Nasution.
"Kalau bisa semua persimpangan yang terjadi kepadatan kendaraan jangan hanya di beberapa titik. Kayak Leuwipanjang, Ibrahim Adjie dan Pahlawan. Suka ada angkot melanggar," ungkap warga Cibiru ini.
Baca Juga: Ragam Teguran Nyeleneh dari Operator CCTV 'Bersuara' di Bandung
Warga lainnya, Putra Prima (29) mengapresiasi terobosan teknologi tersebut. Namun, berharap inovasi tersebut bisa berjalan efektif dan tidak hanya pada gebrakan awal saja melainkan seterusnya.
"Kalau di Bandung saya lihat lumayan tertib. Kalau secara teknologi bagus, kalau bisa seterusnya," kata warga Arcamanik ini.
Menurutnya ke depannya sebaiknya tidak hanya ada teguran suara saja melainkan penindakan di lapangan. Sehingga, sambung dia, pengendara yang bandel bisa jera dan tidak lagi melanggar.
"Justru yang perlu diperbaiki sebenarnya bukan pengguna kendaraan pribadi, tapi angkot yang kadang-kadang suka berhenti sembarangan. Artinya harus ada tugas yang standby di sana," kata Putra. (avi/avi)