Yusup hilang sejak Sabtu (9/9/2017) saat mendaki di area tersebut. Ia bersama rombongan berjumlah 12 orang menapaki kawasan TNGGP. Aktivitas mendaki gunung ini ternyata pengalaman pertama bagi Yusup.
Hal tersebut diungkapkan Ayi Abdul Fatah, adik Yusup. "Sebelumnya suka jalan juga, dia kakinya kuat. Cuma kalau untuk mendaki baru kali ini. Asalnya paling hanya di pinggiran saja, enggak sampai masuk ke dalam area pendakian," kata Ayi di Pos Resort Cimungkad, Jalan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (12/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusup putra kedua dari empat bersaudara yang berdomisili di Kampung Kongsi, RT 1 RW 1, Desa Caringin Wetan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi. Setelah kakak sulungnya meninggal dunia, Yusup menjadi tulang punggung keluarganya dengan bekerja sebagai guru bahasa Inggris di SMA Al Furqan, Kecamatan Caringin.
"Sebetulnya kami itu warga lokal, area TNGGP yang kami daki itu masih satu kecamatan. Kami hanya merasa penasaran ingin tahu dimana posisi mata air yang selama ini mengalir ke warga perkampungan di Caringin. Makanya tujuan ke Curug Ciheulang untuk mengetahui itu, saya ajak kakak saya dan dia mau," tutur Ayi.
Sudah tiga hari Yusup hilang, Ayi berharap kakaknya tersebut segera ditemukan Tim SAR Gabungan yang sejak kemarin melakoni proses pencarian. Meski dikabarkan tanpa perbekalan, ia yakin Yusup dapat bertahan.
"Saya optimistis. Insya Allah kakak saya itu bisa ditemukan dalam keadaan sehat dan tidak kekurangan satu apapun," ujar Ayi. (bbn/bbn)