"Terkait Pilgub Jabar, sampai hari ini belum ada progres menggembirakan dari koalisi Gerindra-PKS," kata Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi saat dihubungi via pesan singkat, Selasa (12/9/2017).
Ia menuturkan kerjasama kedua parpol di Jabar baru hanya sekedar penyataan saja. Pasalnya, sambung dia, selama ini belum ada pembahasan lebih lanjut perihal teknis maupun perjanjian secara tertulis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sampai hari ini tidak ada komunikasi dari pengurus PKS untuk membicarakan bagaimana formulasi kerjasama koalisi. Baik program dan segala aspek untuk memenangkan Pilgub Jabar 2018," jelas dia.
Mulyadi menegaskan akan kembali membuka peluang berkomunikasi dengan parpol lainnya. Artinya, sambung dia, koalisi yang sudah terbangun dengan PKS kembali mencair.
"Gerindra kembali cair. Kita akan membuka komunikasi dengan partai lain juga mempertimbangkan kandidat di luar yg selama ini muncul dari Gerindra," kata Mulyadi.
Sebelumnya, Gerindra-PKS sepakat berkoalisi mengusung Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu. Keputusan itu diambil setelah Deddy bersedia menjadi kader. Namun, kaderisasi itu belum juga terealisasi.
Sejauh ini koalisi yang sudah terbentuk yakni Golkar-PDIP yang kemungkinan usung Dedi Mulyadi. Nasdem-PKB usung Ridwan Kamil, sementara poros baru PAN, PPP dan Demokrat belum menentukan calon. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini