Salah satunya terdapat di Kampung Babakan Panjang, Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Garut. Di kampung ini, warga mengaku kesulitan mendapatkan air bersih. Warga hanya memanfaatkan sumur umum yang kondisi airnya sekarang menyusut.
"Sangat susah, biasanya sumur itu airnya banyak dan bersih, kalau sekarang justru sedikit. Selain sedikit, airnya keruh," kata salah seorang warga Kampung Babakan Panjang, Enok (62) di rumahnya, Senin (11/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enok sebagai petani ini mengeluh lahan sawahnya tidak bisa ditanami padi. Pantauan di kawasan persawahan di kampung ini, puluhan hektare sawah terlihat kering. Bahkan tanah di beberapa petak sawah dalam keadaan retak.
"Kalo kering ya enggak bisa, jangankan ditanami padi, dicangkul aja enggak bisa karena tanahnya keras," ucapnya.
Kini Enok berharap agar pemerintah mencari solusi untuk kekeringan yang terjadi di kampungnya. "Kalau ini sumur airnya habis, mandinya mau di mana. Minum saja harus beli air galon. Biasanya masak pakai air sumur," ujar Enok. (bbn/bbn)











































