Begini Kronologi Guru SMA Hilang di Gunung Gede Sukabumi

Begini Kronologi Guru SMA Hilang di Gunung Gede Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Senin, 11 Sep 2017 15:19 WIB
Yusup Iskandar.(Foto: istimewa)
Sukabumi - Seorang guru SMA di Sukabumi, Yusup Iskandar (40), hilang setelah mendaki di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), pada Sabtu (9/9/2017). Ia berangkat bersama adiknya, Ayi Abdul Fatah, dan rombongan lainnya sebanyak 12 orang.

Saat berangkat ada 12 orang bertujuan ke Curug Ciheulang. Namun hanya lima orang yang mencapai Curug, tujuh lainnya menunggu di Ciodeng Saat atau di atas jalur menuju Curug. Informasi yang diberikan Ayi, perjalanan mereka ke Curug Ciheulang karena ingin mengetahui sumber air yang mengalir ke perkampungan warga.

"Kami berangkat pukul 08.00 WIB, Sabtu (9/9/2017) dari Cihamur, sampai ke Curug Ciheulang sekitar jam 15.00 WIB sore. Karena terjal kami pakai tambang sepanjang 100 meter, yang turun saya, kakak saya dan tiga anggota rombongan yang lain tujuh lainnya nunggu di atas," tutur Ayi di Resort Cimungkad, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (11/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Ini Jalur Pencarian Guru SMA Hilang di Gunung Gede Sukabumi

Tiba di Curug Ciheulang, Yusup mengaku lelah. Ia meminta Ayi membawakan ponsel dan tasnya.

"Tas carrier bawa sama Ayi," ucap Ayi menirukan ucapan kakaknya. "Saya sempat foto-foto pakai ponsel kakak saya, karena ponsel saya habis batrainya," katanya menambahkan.

Karena tidak lagi menggendong tas, Yusup dan dua temannya melangkah lebih cepat meninggalkan adik serta seorang anggota rombongan.

"Kakak saya bertiga jalan lebih cepat di depan mereka sudah naik duluan. Ternyata ketika sampai di atas sudah tidak ada siapa-siapa. Saya akhirnya turun lagi kebawah, nah pas turun kita sempat teriak-teriak manggil nama kakak. Karena tidak ketemu akhirnya kita turun sampai pos," tutur Ayi.

Informasi dihimpun detikcom, dua orang bersama Yusup mengaku sempat diminta duluan karena Yusup akan membersihkan sepatu.

"Ia meminta dua temannya berjalan lebih dulu karena akan membetulkan dan membersihkan sepatunya. Setelah itu posisinya tidak ditemukan," kata Koordinator Pos SAR Basarnas Sukabumi Aulia Solihanto. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads