Baca Juga: Ridwan Kamil: Warga Antapani Paling Bahagia, Andir Tidak Bahagia
Warga Jalan Subang X, Kelurahan Antapani Tengah, Niki Andrian (29) mengaku sejak dua minggu terakhir ini kesulitan air. Sehingga harus membeli air seharga Rp70 ribu per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tidak hanya itu masjid yang berada di depan rumahnya juga kesulitan air. Untuk memenuhi kebutuhan jemaah pihak masjid terpaksa membeli air dari mobil tangki. "Tadi pagi di masjid baru beli air untuk kebutuhan Jumatan," katanya.
Kondisi serupa juga dirasakan oleh Salam Wiyono (29) yang tinggal tidak jauh dari rumah Niki. Sejak air PDAM sulit dia harus membeli dari pedagang yang berkeliling membawa jeriken berisi air.
"Ya kalau bersih, lebih bersih PDAM. Kalau beli itu agak kuning. Tapi namanya butuh, terpaksa beli," ucapnya.
![]() |
Senada dengan dua warga Jalan Subang, warga di Jalan Tanjungsari, Kecamatan Antapani Selatan bernama Kukuh Saokani (28) juga merasa kewalahan dengan krisis air yang dialaminya. Terlebih krisis air tersebut berlangsung sejak masih duduk di bangku SMA.
Sejak mengalami krisis air, Kukuh secara bergantian kerap begadang dengan anggota keluarga lainnya untuk menggu air PDAM menyala. Sebab air hanya mengalir di atas pukul 21.00 WIB hingga menjelang waktu subuh.
"Begadang kadang sampai jam tiga subuh. Harus nunggu sampai bak dan toren penuh. Begadang ini dari jaman saya SMA. Sudah sering lapor tapi belum ada solusi. Padahal setiap bulan bayar PDAM sama," tuturnya.
Baca Juga: Potret Antapani, Kawasan Bandung yang Paling Bahagia Kata Ridwan Kamil
Untuk memenuhi kebutuhan air, Kukuh lebih memilih membeli. Setiap dua hingga tiga hari dia harus mengeluarkan uang Rp100 ribu untuk membeli air yang diantar menggunakan truk ke rumahnya.
Sebelumnya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyebut jika dari hasil survei indeks kebahagiaan Kecamatan Antapani adalah warga yang paling bahagia. Sementara warga Kecamatan Andir adalah yang paling tidak bahagia. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini