Aksi Bela Rohingya Bergelora dari Sumedang Jawa Barat

Aksi Bela Rohingya Bergelora dari Sumedang Jawa Barat

Wisma Putra - detikNews
Jumat, 08 Sep 2017 15:38 WIB
Foto: Wisma Putra
Sumedang - Aksi bela Rohingya terus bergulir di seluruh daerah. Di Kabupaten Sumedang, ribuan warga yang tergabung dalam Forum Solidaritas Masyarakat Sumedang melakukan aksi bela Rohingya di depan Gedung Nagara Pemkab Sumedang.

Aksi yang dikawal ketat oleh Laskar Pembela Islam Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Sumedang dimulai dari Pukul 13.30 WIB dan berlangsung secara damai.

Koordinator aksi Dedi Mulyadi mengatakan aksi tersebut diikuti oleh 52 organisasi masyarakat di wilayah Kabupaten Sumedang. Massa mengecam penindasan yang dilakukan Junta Militer Myanmar terhadap umat muslim Rohingya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penindasan di Rohingya harus segera dihentikan. Kami mendesak pemerintah untuk menghentikan pembantaian dan pembunuhan umat muslim di Myanmar," katanya kepada wartawan, Jumat (8/9/2017).

Pantauan detikcom, massa aksi yang terdiri dari laki-laki dan perempuan mengibarkan bendera, membentangkan spanduk dan mengangkat poster, bershalawat dan menyuarakan 'Selamatkan Rohingya' menggunakan pengeras suara.

Foto: Wisma Putra


Dedi mengungkapkan Pemerintah Indonesia harus menyikapi permasalahan ini dengan serius. "Kalau perlu kerjasama diplomatik diputuskan karena mereka (Myanmar) tidak menghotmati saudara kita sesama muslim," ungkapnya.

Pada aksi solidaritas tersebut, hadir pula Bupati Sumedang Eka Setiawan dan jajaran Pemkab Sumedang. Mewakili warga Sumedang pihaknya merasa prihatin atas penindasan umat muslim Rohingya. "Kami prihatin dengan kejadian ini," katanya.

Eka berharap kepada para masa aksi untuk melakukan aksi secara damai. Pihaknya mengimbau kepada masa akasi untuk mengikuti aksi dengan tertib dan tidak melakukan pengrusakan. "Kami harapkan, jangan ribut. Semoga melalui aspirasi kita mereka bisa keluar dari kesulitan (penindasan) yang dialami," ucapnya.

Hingga Pukul 15.00 WIB aksi masih tetap berlangsung. Selain melakukan aksi mereka juga melakukan penggalangan dana. Usai melakukan orasi di Gedung Negara Sumedang, masa aksi melakuan longmarch ke Gedung DPRD Sumedang dan Bunderan Alam Sari Sumedang.

Foto: Wisma Putra


Bawa Bayi Saat Aksi

Tak hanya laki-laki, massa perempuan juga banyak yang turun. Tak sedikit yang membawa anak kecil.Salahsatu peserta aksi Sarah Nurfajrin (21) membawa anaknya yang masih berumur 16 bulan.

Bayi perempuan bernama Maryam itu terlelap tidur di atas kereta bayi saat aksi berlangsung. "Ini bagian dari ibadah, bagian dari dakwah bentuk kepedulian pada saudara kita umat muslim Rohingyah," ujar Sarah.

Tidak lupa, keperluan makan, susu, baju dan payung diaiapkan Sarah agar anaknya tidak kepanasan dan terkena angin.

Walau harus membawa anak kesayangannya saat aksi berlangsung, Sarah tidak menganggap itu sebagai ekploitasi anak. "Alhamdullilah tidak rewel. Anaknya sudah biasa karena sering dibawa ngaji dan sering dibawa keluar," ungkapnya.

Foto: Wisma Putra


(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads