Dari sejumlah warga Antapani yang ditemui detikcom pada Kamis (8/9/2017) rata-rata mereka merasa bahagia tinggal di daerah tersebut. Namun beberapa persoalan masih perlu dibenahi agar hidup lebih bahagia.
Seperti yang diungkapkan Salam Wiyono (29) seorang warga Jalan Subang, Kelurahan Antapani Tengah. Pria berambut keriting ini mengaku bahagia. Namun satu hal yang dia rasakan sejak kecil dan belum ada solusinya adalah soal air bersih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga berharap pemerintah bisa membatasi pembangunan perumahan dan apartemen di Antapani. Sebab dikhawatirkan jika terus seperti itu Antapani akan selalu macet. "Kecuali kalau transportasi publiknya sudah dibenahi," katanya.
Senada dengan Salam, Kukuh Saokani (28) warga Tanjungsari, Kelurahan Antapani Wetan, juga merasa bahagia. "Kalau dibilang bahagia, ya bahagia. Kan saya lahir, besar di sini. Namanya kampung halaman pasti bahagia," ucapnya.
![]() |
Selain itu kawasan Antapani yang mayoritas Perumnas membuat kekeluargaan antar warga sudah terjalin sejak lama. Sehingga kekompakan dan gotong royong warga untuk memecahkan sebuah permasalahan terus terjalin.
Namun lagi-lagi soal air yang dikeluhkan oleh Kukuh. Menurutnya sejak lama di daerah Antapani kesulitan air karena adanya pembatasan. Bahkan di beberapa tempat menurutnya masih banyak warga yang membeli air untuk kebutuhan sehari-hari.
Sementara itu warga lainnya Winda (24) juga merasa bahagia hidup di Antapani. Namun satu hal yang membuatnya tidak bahagia adalah soal kemacetan yang sering terjadi terutama saat pulang bekerja.
"Kalau pulang kantor pasti macet di perempatan terusan Jalan Jakarta. Tapi semenjak ada fly over, jadi lumayan agak lancar,"ungkap wanita pegawai bank swasta yang merupakan warga Jalan Cikajang, Kelurahan Antapani Tengah itu. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini