Tidak adanya alat bantu penyeberangan di Sungai Cisanggarung yang menghubungkan antara Kampung Palabuan dengan Kampung Kebon Awi, Desa Ciledug Wetan, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon membuat para siswa yang mayoritas berasal dari Kampung Palabuan harus menerobos arus Sungai Cisanggarung yang berbahaya.
Baca Juga: Kisah Siswa SD di Cirebon Terobos Sungai Demi Sekolah
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakapolres Cirebon Kota, Kompol Wadi Sa'bani mengapresiasi apa yang dilakukan Renjana. Menurut Wadi, aksi Renjana merupakan suatu kewajiban polisi sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
"Ini merupakan aplikasi dari tugas kami (polisi) sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Saya berharap, di sungai itu bisa segera dibangun jembatan," kata Wadi saat dihubungi detikcom, Kamis (7/9/2017).
Baca Juga: Kisah Siswa SD di Cirebon Terobos Sungai Demi Sekolah
Wadi juga mengatakan, kemarin (6/9/2017) Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) dan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) menggelar rapat bersama masyarakat. Hasil rapat bersama itu, sambungnya, masyarakat dan pemerintah sepakat akan membangun jembatan penghubung antara Kampung Palabuan dengan Kampung Kebon Awi Desa Ciledug Wetan secara swadaya masyarakat.
"Nanti akan dibangun secara swadaya, untuk sementara. Karena saat ini, belum ada tindak lanjut dari pemerintah daerah dan provinsi terkait pembangunan jembatan," tandasnya.
![]() |