Kepala MI Al-Khoiriyyah Ade Poniman menjelaskan aksi ini juga digelar sebagai bentuk dukungan moril terhadap anak-anak etnis Rohingya yang menjadi korban konflik di negara Myanmar.
"Kami di sini sangat prihatin dengan keadaan yang terjadi pada Rohingya saat ini. Intinya kami melakukan aksi ini untuk memberi support pada saudara muslim di sana," ungkap Ade kepada wartawan di MI Al-Khoiriyyah, Jalan Ahmad Yani Timur, Karangpawitan, Garut, Kamis (7/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hiburannya kami kemas dengan pendidikan kemanusiaan yang mudah dicerna oleh anak," katanya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan cap telapak tangan. Siswa melakukan cap telapak tangan tersebut di atas kain putih sepanjang 50 meter menggunakan tinta beraneka warna.
Suasana kegiatan di MI Al-Khoiriyyah. (Foto: Hakim Ghani) |
Ade berharap agar ratusan cap telapak tangan siswanya ini dapat menjadi dukungan bagi para umat muslim yang ada di daerah Myanmar.
"Kami tidak bisa ke sana, ya paling tidak kami bisa memberikan support dan doa dari sini," ujarnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa dan dukungan bagi para umat muslim Rohingya.
"Stop kekerasan terhadap Rohingya...Save Rohingya," ujar ratusan siswa MI Al-Khoiriyyah.
(avi/avi)












































Suasana kegiatan di MI Al-Khoiriyyah. (Foto: Hakim Ghani)