Hal lain yang membuat Mak Cacih gembira adalah adanya ruang kamar mandi yang berada di dalam ruang Rusunawa yang ia tempati. "Air dekat, airnya bagus banyak dan gak perlu lama ngantri dengan yang lain," tutur Mak Cacih, di Rusunawa Sukakarya kepada detikcom, Rabu (6/9/2017).
Baca Juga: Akhirnya Mak Cacih Penghuni Gubuk Miring Pindah ke Rusunawa
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam bangunan Rusunawa yang ditempati Mak Cacih terdapat satu kamar, ruang tamu, dapur, kamar mandi dan tempat menjemur pakaian yang masih menyatu dengan ruangan lainnya namun terletak dibagian luar bangunan.
Mak Cacih hanya manggut-manggut saat Sekda Kota Sukabumi Hanafi Zein yang mengantarnya menunjukan satu persatu ruang Rusunawa yang akan ditempatinya. "Aktivitas saya tidak ada yang berubah, nunggu suami dan anak bekerja. Kalau misalkan punya modal saya pengen jualan juga disini," ucapnya.
Sementara itu Rusli Kohar pengelola Rusunawa menjelaskan jika bangunan lima lantai itu berisi 99 ruang. Dengan jumlah ruang yang terisi sebanyak 87 ruangan.
"Ada 87 kamar terisi, semuanya warga sekitar yang tidak memiliki tempat tinggal mayoritas penghuninya adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)," kata Yusri.
Untuk harga sewa perbulan sendiri variatif, disesuaikan dengan urutan lantai. "Paling atas Rp Rp 200 ribu, lantai empat Rp 225 ribu, lantai tiga Rp 250 ribu lantai dua Rp 275 ribu jadi ngitungnya makin bawah per Rp 25 ribu," imbuhnya.
Mak Cacih sendiri mengisi salah satu ruangan di lantai dua. Untuk biaya bulanannya akan ditanggung oleh pemerintah daerah. Rusunawa Sukakarya sendiri dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU Pera) dan diserahterimakan kepada Pemkot Sukabumi pada tahun lalu. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini