Saat pintu ruangan di buka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi Hanafi Zein raut wajah Mak Cacih terlihat semringah. Di tempat itu Mak Cacih mengisi ruang nomor 2.22.
"Alhamdulillah, saya tidak lagi ngerasa takut lagi kalau sewaktu-waktu rumah saya ambruk," tutur Mak Cacih sambil membawa buntalan karung berisi pakaian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya masih bingung beli beras dan lain-lain untuk keperluan memasak. Nanti saja mau tanya ke tetangga," lanjut Mak Cacih.
Proses kepindahan Mak Cacih dibantu oleh Dinas Sosial yang mengerahkan personil Tanggap Bencana (Tagana) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang mendapat intruksi langsung dari Sekda Hanafi.
Secara bergantian personil Satpol PP dan Tagana mengangkut barang-barang berharga Mak Cacih kedalam truk Sarpol PP. Mak Cacih sendiri menaiki kendaraan dinas bersama Sekda Hanafi.
"Insya Allah ini sifatnya sementara, informasi yang saya dapat ada kawan-kawan warganet mereka sudah menghimpun donasi untuk membeli tanah untuk Mak Cacih. Kami dari pihak pemerintah menyambut baik hal ini dan tentu saja kita dukung karena aksi galang dukungan itu semata-mata dilakukan spontan oleh mereka," jelas Hanafi.
Baca Juga: Coba Lihat! Begini Miringnya Gubuk Reyot Mak Cacih
Dijelaskan Hanafi, pihak pemerintah tidak merasa kesulitan seandainya 'Gubuk Miring' yang dihuni oleh Mak Cacih berdiri di atas lahan sendiri. Masalahnya gubuk itu berdiri di atas tanah orang lain.
"Kalau kemarin lokasinya di tanah sendiri bagi kami pemerintah tidak masalah, akan kita bangun bisa dari bantuan Rutilahu atau bantuan lain. Masalahnya Rutilahu tidak bisa untuk membeli tanah dan sifatnya untuk membangun atau merehab," lanjutnya.
"Semoga beliau sementara betah di tempat ini, semua biaya bulanan pemerintah yang akan menanggung sampai ada solusi untuk merelokasi rumahnya di tempat yang dulu," tandas Hanafi.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini