Sosialisasi berlangsung di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Rabu (6/9/2017). Kegiatan ini bertujuan mengingatkan warga asli atau pendatang di Kota Bandung jangan mudah mengeluarkan uang untuk para pengamen, pengemis dan doger monyet di jalan.
"Kalau terus-terusan diberi oleh orang, mereka (pengamen dan pengemis) malah akan semakin menjamur," ujar Kadinsosnangkis Kota Bandung Tono Rusdiantono di sela-sela sosialisasi.
Pemkot Bandung menempel stiker imbauan di angkutan umum untuk mengingatkan warga agar jangan mudah mengeluarkan uang untuk para pengamen dan pengemis. ( Foto: Tri Ispranoto/detikcom). |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain membuat imbauan, Dinsosnangkis sudah membuat posko penanggulangan dan pembersihan PMKS di 32 titik. Sehingga jika masih ditemukan PMKS, personel Dinsosnangkis segera menangkap dan membawa PMKS ke rumah singgah untuk pembinaan.
Stiker yang ditempel di angkutan umum itu berisi tulisan-tulisan imbauan agar penumpang tidak memberikan uang pada pengamen dan pengemis. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom) |
"Memberi donasi kepada pengamen, sebenarnya tanpa sadar kita membuat subur mereka di jalanan," kata Didi di tempat sama.
Dalam sosialisasi ini sejumlah petugas menempelkan beberapa stiker di angkot dan bus yang berada di Terminal Leuwipanjang. Stiker tersebut ditempel di beberapa sudut kaca bagian dalam yang dapat dibaca oleh penumpang.
Beberapa stiker tersebut di antaranya bertuliskan 'Donasikan Uang Anda ke Lembaga-Lembaga Resmi Tidak Mendonasikan di Jalan' 'Memberikan Uang Kepada Mereka Berarti Ikut Mendukung Mereka Hidup di Jalanan' dan 'Ngamen/Ngemis Gratis'. (bbn/bbn)












































Pemkot Bandung menempel stiker imbauan di angkutan umum untuk mengingatkan warga agar jangan mudah mengeluarkan uang untuk para pengamen dan pengemis. ( Foto: Tri Ispranoto/detikcom).
Stiker yang ditempel di angkutan umum itu berisi tulisan-tulisan imbauan agar penumpang tidak memberikan uang pada pengamen dan pengemis. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)