Dalam pertemuan tersebut keduanya membicarakan rencana koalisi PPP untuk mengusung Emil. Selain itu Uu juga memberikan sinyal dia siap mendampingi Emil bertarung di Pilgub Jabar 2018.
Kepada wartawan Emil mengaku tidak masalah jika Uu akan mendampinginya sebagai Cawagub. Terlebih Uu memiliki pengalaman dalam memimpin Kabupaten Tasikmalaya selama satu periode.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil mengungkapkan ada dua syarat seseorang bisa menjadi wakil dirinya yakni kepemimpinan dan elektabilitas. "Bupati Uu kan masuk ke dalam kategori itu. Punya nilai kepemimpinan kan sudah jadi bupati. Kedua punya elektabilitas apalagi balihonya sekarang ada di mana-mana. Jadi saya kira dua kriteria itu masuk. Beliau salah satu yang paling cocok," katanya.
Sementara itu Uu mengaku siap mendampingi Emil yang saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung itu di Pilgub Jabar 2018. Terlebih sosok Emil di matanya adalah tokoh yang visioner.
"Secara pribadi siap (Cawagub). Tetapi kembali pada partai," kata Uu.
Sosok Emil, kata Uu, memiliki pandangan yang jauh ke depan. Tidak hanya memikirkan Jabar dalam 10 atau 15 tahun ke depan, namun Emil diklaimnya sudah berpikir hingga 30-40 tahun ke depan.
Sebagai calon Uu merasa dirinya memiliki modal yang cukup untuk mendampingi Emil. Selain modal dukungan partai, Uu mengaku sudah memiliki jaringan hingga ke sejumlah kota dan kabupaten di Jabar.
"Saya tidak menyebutkan yang (daerah) paling kuat tapi minimal ada dari tiap kabupaten dan kota. Sudah hampir dua tahun saya tidak berhenti (sosialisasi)," katanya.
Soal kader lain yang diajukan DPP PPP yakni Asep Mousul Ulum, Uu mengaku tidak masalah lantaran dia masih satu keluarga dengannya. "Itu paman saya. Saya harus hormat pada beliau. Tiap hari juga komunikasi. Semalam juga ngobrol kan satu keluarga, satu rumah, satu kompleks. Saya hormat, karena itu orang tua saya," ujarnya.
(ern/ern)











































