Baca juga: Mak Cacih dan Keluarga Huni Gubuk Miring di Sukabumi
Di gubuk reyot itu Mak Cacih tinggal bersama suami, Santoso, dan anaknya, Raharja. "Dulu almarhum mertua saya juga tinggal di tempat ini. Sepeninggal almarhum, rumah ini dibagi dua. Suami saya dapat bagian depan, sementara saudaranya di bagian belakang," kata Mak Cacih kepada detikcom di rumahnya, Senin (4/9/2017).
Di gubuk miring ini Mak Cacih tinggal bersama suami dan satu anaknya. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang datang ke sini, foto-foto katanya mau dibantu. Tapi sampai sekarang enggak ada (bantuan) memang saya sadar kalau tinggal di sini cuma ngontrak," ujar Mak Cacih.
Baca juga: Bawa Beras, Sekda Sukabumi Sambangi Gubuk Miring Mak Cacih
Mak Cacih berharap tetap tingggal di area tanah itu, tentu dengan bangunan layak huni. "Saya dikasih solusi katanya di suruh tinggal dulu di Rumah Susun (Rusun). Tapi saya setengah hati karena inginnya tetap tinggal di sini. Cuma mentok sama pemilik tanahnya, mau dibayar kan uang dari mana," ucapnya.
"Jangankan beli tanah, buat rehab aja enggak ada uangnya. Mudah-mudahan ada dermawan yang mau bantu," tutur Mak Cacih menambahkan.
Gubuk ditempati Mak Cacih dan keluarganya sudah miring sejak 1,5 tahun. (Foto: Syahdan Alamsyah) |
"Sebetulnya upaya dari pihak kelurahan maupun kecamatan setempat sudah ada sejak lama. Hanya saja status tanahnya ini kepunyaan orang lain. Sambil mencari solusi, saya ajak Mak Cacih ke Rusun," tutur Hanafi via telepon. (bbn/bbn)












































Di gubuk miring ini Mak Cacih tinggal bersama suami dan satu anaknya. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Gubuk ditempati Mak Cacih dan keluarganya sudah miring sejak 1,5 tahun. (Foto: Syahdan Alamsyah)