Petugas Damkar Garut Ajak Bocah SD Cegah Kebakaran

Petugas Damkar Garut Ajak Bocah SD Cegah Kebakaran

Hakim Ghani - detikNews
Selasa, 29 Agu 2017 15:26 WIB
Petugas Damkar Garut Ajak Bocah SD Cegah Kebakaran
Petugas Damkar Garut sosialisasi pencegahan kebakaran di hadapan siswa SD. (Foto: Hakim Ghani)
Garut - Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Garut sosialisasikan langkah pencegahan terjadinya kebakaran sejak dini kepada warga. Tujuannya agar masyarakat mengetahui hal yang perlu dilakukan saat terjadi kebakaran.

"Sebagai bentuk mengedukasi masyarakat tentang bagaimana menangani kebakaran sebelum datangnya petugas ke lokasi," ungkap Kadisdamkar Garut Aji Sukarmaji kepada wartawan di halaman Gedung Pendopo, Jalan Dewi Sartika, Garut, Selasa (29/8).

Sejumlah ibu rumah tangga dan siswa sekolah dasar (SD) yang berada di sekitaran Pendopo turut hadir. Dalam acara ini, mereka didampingi petugas Damkar memperagakan beberapa cara memadamkan api dengan mudah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satunya jika ada api keluar dari tabung, kita peragakan untuk membawanya ke luar ruangan dan membiarkannya di ruang terbuka," ujar Aji.

Selain edukasi, sejumlah petugas juga memberi pemahaman tentang pekerjaan mereka saat memadamkan api kepada siswa sekolah dasar. "Kami jelaskan bahwa menjadi seorang petugas pemadam api itu menyenangkan, apalagi dapat membantu sesama yang sedang kesulitan," ucapnya.

Para siswa SD diajak berkeliling di sekitaran Pendopo menaiki mobil pemadam. Bocah-bocah tersebut diperkenalkan sejumlah perlengkapan yang biasa digunakan oleh petugas pemadam kebakaran.

"Kami harap setelah sosialisasi ini masyarakat bisa mengatasi bahkan mencegah terjadinya kebakaran," katanya.

Aji Sukarmaji mencatat sekitar 60 kejadian kebakaran terjadi di Garut selama Januari hingga Agustus 2017. "Memang tinggi, tapi kalau dibandingkan tahun kemarin jumlahnya turun. Kemarin (2016) mencapai 120 kasus kebakaran," ujar Aji.

Ia menjelaskan kebakaran yang terjadi itu pemicunya kebocoran regulator gas dan korsleting. "Untuk korsleting memang karena pemasangannya tidak sesuai ketentuan dan tidak oleh ahlinya," ungkapnya.

Guna menekan tingginya angka kebakaran di Garut, pihaknya membentuk tim khusus bernama Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar). "Satuan itu beranggotakan sukarelawan dari kalangan masyarakat yang kami latih guna mencegah serta menanggulangi kebakaran di wilayah mereka tinggal," katanya.

Sejak pertama dibentuk awal 2017 lalu, 3 kelompok Satlakar telah berhasil dibentuk. Setiap kelompoknya terdiri dari 10 orang anggota. Pada 2018 Aji menargetkan membentuk 19 kelompok satlakar yang tersebar di sejumlah wilayah.

"Sehebat-hebatnya pemadam pasti terlambat datang. Karena kami tidak tahu kapan dan dimana terjadinya kebakaran. Dengan adanya satlakar ini kami ingin agar warga bisa menanggulangi kebakaran sebelum petugas datang, agar api tidak merembet ke mana-mana," tutur Aji. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads