Bocah kembar siam tersebut merupakan anak kedua dan ketiga dari pasangan Iwan Kurniawan (39) dan Yani (30) warga kampung Padasari, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, kabupaten Garut. Mereka lahir di Riau, 29 Oktober 2013 lalu dengan kondisi dempet.
Saat ini, kedua bocah malang itu berada di RSUP dr. Hasan Sadikin (RSHS) untuk menjalani serangkaian tindakan medis. Pada pekan depan rencananya tim dokter RSHS akan melakukan operasi untuk menghilangkan kaki tambahan yang telah menganggu aktivitas bocah berusia 3 tahun 11 bulan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Normal aktif, biasa bermain. Senang (di rawat di RSHS) banyak teman," kata Iwan, saat ditemui di RSHS, Jalan Djunjunan (Pasteur), Kota Bandung, Senin (28/8/2017).
Dengan bangga Iwan juga menceritakan bila anaknya sudah bisa menghafal surat-surat pendek di Alquran. Selain itu mereka juga begitu senang menggambar dan begitu ingin bisa pergi sekolah seperti anak-anak lainnya kelak.
"Anaknya cerdas. (Sudah bisa) baca Alquran, tulis, gambar. Mereka juga sering bilang pengen sekolah kalau liat abangnya (Rizki Ramdani anak pertama Iwan) berangkat sekolah," ucapnya.
Namun ada satu hal yang membuat sedikit sedih dengan kondis kedua anaknya itu. Dia selalu sedih ketika Putri dan Dewi menanyakan tentang kongisi fisik yang berbeda dengan orang pada umumnya. Bahkan istrinya Yani selalu meneteskan air mata ketika kedua anaknya itu bertanya tentang kondisi fisik.
"Kenapa badan ayah begitu, mamah begitu (sementara Putri dan Dewi begini)? Apa coba jawabannya. Kadang-kadang mamahnya enggak tahan (pengen nangis)," ujarnya.
Dia berharap kedua anaknya bisa tumbuh menjadi sosok yang kuat. Meski secara medis tidak mungkin bisa dipisahkan tapi dia tetap berdoa bila anaknya bisa hidup normal seperti anak-anak lainnya. "(Datang ke RSHS) ini bagian dari ikhtiar," tandasnya. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini